Mengalami mimpi buruk memang tidak menyenangkan. Sayangnya, hal ini bisa terjadi pasa siapa pun, termasuk kepada anak-anak. Pada dasarnya, belum diketahui secara pasti penyebab seseorang mengalami mimpi buruk.
Namun, dilansir Parents, Jillian Pretzel, seorang penulis dan sudah diulas secara medis oleh pakar tidur anak bersertifikat, Jodi A. Mindell, Ph.D., menyatakan, bahwa mimpi buruk bisa terjadi ketika anak sedang mengalami stres atau kecemasan, trauma, atau takut akan sesuatu yang dilihat dan didengarnya. Meski begitu, para ahli mengatakan bila mimpi buruk adalah hal yang normal.
Penelitian menunjukkan, anak usia 3 sampai 6 tahun sering mengalami mimpi atau mimpi buruk. Namun, orangtua perlu mengetahui bahwa mimpi buruk juga bisa memicu respons tubuh menjadi fight or flight, sehingga dapat meningkatkan detak jantung.
“Ketika seorang anak terbangun dengan perasaan takut, rumahnya bisa tampak menakutkan dan membuat mereka semakin sulit untuk kembali tidur,” kata psikolog, Dawn Huebner, Ph.D., dikutip Parents.
Kabar baiknya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk menenangkan anak setelah mengalami mimpi buruk. Untuk informasi lengkapnya, baca terus artikel ini sampai selesai, ya!