Pada dasarnya, perselisihan, persaingan, atau perdebatan merupakan hal yang wajar terjadi dalam hubungan persaudaraan. Meskipun begitu, terdapat sejumlah perbedaan yang dapat mengindikasikan kalau perselisihan, perdebatan, dan persaingan di antara kamu dan saudara kandungmu dapat mengarah pada hubungan persaudaraan yang toxic.
Dikutip Charliehealth, seorang terapis dan pakar dinamika keluarga, Kathleen Douglass, MA, LCPC, menyebut bila perilaku toxic sangat berkaitan dengan kekerasan. Kekerasan yang dimaksud bukan sebatas kekerasan fisik, melainkan kekerasan psikis dan emosional yang dapat menimbulkan kecemasan parah, depresi, bahkan rendahnya harga diri.
Sikap selalu mengontrol dan mengkritik tentang kesuksesan, penampilan atau pilihan orang lain juga termasuk ciri dari orang yang toxic. Menghadapi orang toxic, terutama saudara kandung sendiri bukanlah perkara mudah, apalagi kamu tinggal dan tumbuh besar bersama mereka. Meskipun begitu, perilaku toxic juga tidak boleh diabaikan.
Lalu, bagaimana cara menghadapi saudara kandung yang toxic? Buat yang masih bingung, berikut IDN Times sudah merangkum beberapa cara ampuh untuk menghadapinya.