Fenomena fatherless atau kurangnya peran ayah yang dirasakan dalam kehidupan anak jangan disikapi dengan sinis. Seolah-olah anak yang pada masa dewasanya merasa kekurangan kasih sayang ayahnya berarti tidak menghargai ayah. Ia timpang dalam menyayangi kedua orangtuanya.
Anak lebih memuja sosok ibu daripada ayahnya. Pemujaan seperti ini tentu ada latar belakangnya. Anak terlahir dengan perasaan yang netral. Secara alami dia berpotensi untuk dekat dengan siapa saja, baik ibu maupun ayah bahkan orang yang tidak memiliki hubungan darah dengannya. Namun, apabila seiring berjalannya waktu peran ayah dalam kehidupannya sangat kecil, anak tentu menjadi hanya dekat dengan ibunya.
Ayah jangan merasa ini semata-mata disebabkan oleh kesibukan kerjanya di luar rumah. Di waktu luang pun, ayah belum tentu memiliki kesadaran buat membangun waktu yang berkualitas bersama anak.
Manfaatkan sebaik mungkin waktu yang dimiliki hari ini, karena setiap detiknya tidak dapat tergantikan di masa depan. Ibu dan ayah mesti bekerja sama supaya anak merasakan kasih sayang kedua orangtuanya secara imbang dengan lima cara berikut.