5 Tips Sikapi Anak yang Sangat Hemat Memakai Uang Saku, Ada Masalah?

Apa yang pertama terlintas di benakmu saat mendapati anak yang sudah bersekolah mampu menghemat uang sakunya sedemikian rupa? Barangkali sebagai orangtua, dirimu seketika senang serta bangga pada anak. Dengan kemampuannya berhemat, kamu tak perlu pusing sering dimintai tambahan uang saku.
Dirimu juga tahu bahwa untuk anak-anak, jajan menjadi godaan yang amat besar. Tak sedikit anak yang diberi uang saku sebanyak apa pun pasti habis juga. Sebaliknya jika anak hanya diberi sedikit uang, dia bakal marah sampai kurang bersemangat dalam belajar. Namun, sikap anakmu yang sangat irit dalam menggunakan uang sakunya juga tetap perlu diwaspadai.
Tidak selalu itu berarti baik. Kalaupun tak ada masalah apa-apa dengannya di sekolah, orangtua juga harus tetap membimbing anak dalam mengelola uang jajannya. Sikapi penghematannya dengan lima tips berikut. Bila segala sesuatunya aman, kamu bisa lega. Sebaliknya kalau ternyata ada persoalan di sekolahnya, segera bantu anak untuk mengatasinya.
1. Tanyakan apakah dia gak ingin jajan seperti teman-temannya?
Kamu tahu bahwa mayoritas kawannya senang jajan. Orangtua mereka sendiri yang menceritakannya. Saat dirimu menjemput anak di sekolah, teman-temannya juga tampak mengerumuni pedagang jajanan dulu sebelum pulang. Maka perbedaan anakmu yang begitu hemat dalam memakai uang sakunya tak ubahnya anomali.
Semua keanehan perlu terlebih dahulu diselidiki agar kamu dapat memutuskan sikap anak masih aman atau gak. Bila dirimu langsung bertanya pada anak tentang ada atau tidaknya masalah di sekolah yang membuatnya malas jajan, nanti anak mengelak. Pertanyaan yang terlalu to the point bukannya terasa sebagai bentuk perhatian, malah bikin dia kurang nyaman.
Mulai penyelidikanmu dengan bertanya apakah anak tak ingin jajan seperti kawan-kawannya? Jika anak cuma menggeleng atau bilang tidak, tanyakan alasannya. Sampai di sini, ia dapat mengemukakan apa yang sesungguhnya membuatnya malas jajan. Seperti kantinnya terlalu penuh di jam istirahat, guru kerap menasihati murid agar tak banyak jajan, atau ada teman yang menyebalkan dan selalu mengganggunya di kantin.