Di dalam rumah tangga biasanya ada satu orang yang ditunjuk untuk mengatur keuangan keluarga. Di masyarakat Indonesia peran ini sering dipegang oleh istri. Tapi bisa juga suami yang menangani tugas tersebut sesuai kesepakatan bersama.
Perlu diketahui bahwa tugas mengelola keuangan keluarga tidak sepele. Kamu saja merasakan sulitnya mencukupkan pendapatan untuk kebutuhan sebulan serta menabung ketika masih lajang. Apalagi setelah dua orang menikah dan memiliki anak. Pendapatan yang tampaknya besar belum tentu benar-benar cukup.
Baik istri atau suami yang menjadi pengatur keuangan dalam keluarga menjadi rentan stres. Tambah besar keluarganya dan kecilnya pemasukan, tambah tinggi pula tingkat stresnya. Rasa gak kuat lagi untuk menangani keuangan rumah tangga dapat memunculkan keinginan buat bercerai. Mari memahami titik stres pengatur keuangan di rumah. Agar sebagian bagian dari keluarga, kamu bisa membantu meringankan bebannya.