ilustrasi anak berlatih bola (freepik.com/freepik)
Ketika anak gagal atau kalah, kepercayaan diri mereka terpengaruh. Inilah sebabnya sangat sulit bagi mereka menerima kenyataan bahwa mereka kalah. Oleh karena itu, dukungan dari orang sekitar dapat membantu anak bangkit kembali. Mari ambil contoh perlombaan lari lagi. Jika anak gagal, kita bisa memberikan ruang untuknya sedih dan merenungi apa penyebab kekalahannya. Setelah itu, bantu anak untuk berlatih terus sampai mendapatkan waktu lari paling singkat. Tentu dengan tidak memaksakannya, ya!
Selain itu, kita bisa menceritakan kisah inspiratif tokoh ternama yang menghadapi kekalahan sebelum akhirnya kesuksesan berhasil diraih. Hal utama adalah mengembalikan kepercayaan diri mereka terlebih dahulu, hingga akhirnya mereka yakin bahwa mereka bisa melakukan yang lebih baik. Dengan pendekatan ini, kita membekali mereka mental yang kuat, menghadapi tantangan dengan semangat yang tak pernah padam, dan keyakinan untuk terus maju.
Mengajarkan anak untuk menerima kekalahan dengan baik bukanlah tugas yang mudah, tetapi sangat penting untuk membantu mereka membangun kepribadian yang kuat. Cara di atas mungkin dapat membantu kita mempersiapkan anak menghadapi realitas kehidupan dengan bijak. Bekal ini harus diajarkan sejak dini agar anak tumbuh jadi pribadi yang ‘tahan banting’.