Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
time.com

Ketika anak bersikap buruk, yang harus kita lakukan adalah mendisiplinkannya. Namun ketika mendengar kata 'mendisiplinkan' maka tindakan yang identik dengannya adalah memarahi ataupun memberi hukuman. Padahal arti mendisiplinkan yang sebenarnya adalah mendidik dan mendorong anak untuk berlaku baik dan menghilangkan tingkah laku buruknya tanpa adanya hukuman.

Mendisiplinkan anak memang bukan perkara yang mudah. Dan banyak orangtua yang ingin mendisiplinkan anaknya malah melakukan kesalahan yang mengakibatkan perilaku buruk anak semakin parah. Berikut adalah kesalahan yang paling sering dilakukan orangtua dalam mendisiplinkan anak dan cara memperbaikinya.

1. Terlalu sering mengatakan 'Tidak', 'Jangan',dan kata negatif lainnya

parentingfromtheheartblog.com

"Jangan melakukan hal ini'', "Kamu tidak boleh begitu", dan ucapan-ucapan yang mengandung kata 'jangan' dan 'tidak' lainnya yang tidak akan pernah ada habisnya. Secara tidak sadar orangtua malah membuat kedua kata tersebut kehilangan kekuatannya karena sering diucapkan. Anak-anak menjadi terbiasa dan akhirnya menulikan telinganya ketika orangtua mengucapkan dua kata tersebut.

Lalu bagaimana solusi yang benar? Kita terlalu sering memberitahu anak untuk tidak melakukan sesuatu namun tidak memberitahu mereka bagaimana harusnya mereka bersikap. Simpanlah kata 'jangan' dan 'tidak' untuk situasi yang benar-benar berbahaya. Sedang untuk mendisiplinkan anak tanpa kedua kata tersebut, anda dapat memberitahu anak bagaimana kita ingin mereka berperilaku atau bersikap.

Misalnya, dari pada berkata "Jangan berdiri di bak mandi!" ganti dengan "Kalau sedang di bak mandi, kita harus duduk karena bak mandinya licin. Nanti kamu bisa terjatuh.". Lalu ketika anak mengikuti apa yang anda katakan berikan pujian padanya, hal ini untuk memperkuat perilaku baiknya tersebut.

2. Memiliki ekspektasi yang tinggi tentang anak

Editorial Team

Editoriefa_pooh

Tonton lebih seru di