Pexels.com/josh-willink-11499
Akan ada masanya anak-anak seperti burung-burung yang meninggalkan sarang induk mereka untuk membangun sarang mereka sendiri di tempat-tempat yang jauh. Bila sejak dahulu kedekatan emosional antara anak dengan orang tua tidak pernah dibangun melalui kebiasaan mengobrol, fase anak pergi meninggalkan rumah ini akan terasa seperti betul-betul memutuskan hubungan mereka.
Saat masih serumah pun tak pernah akrab, apalagi setelah dipisahkan jarak yang begitu jauh? Berbeda jika sejak anak kecil, mengobrol sudah menjadi budaya di rumah. Bentangan jarak antara mereka dengan orang tua saat mereka dewasa dan hidup terpisah justru akan makin mendekatkan emosi keduanya.
Itu karena orang tua dan anak selalu dihubungkan oleh tali tak kasatmata yang amat kuat, yaitu memori akan semua obrolan yang pernah terjadi di antara mereka. Ingatan itu akan selalu menghangatkan hati mereka sehingga yang secara fisik berjauhan pun akan terus terasa dekat di hati dan mereka pun akan terus saling menghubungi sehingga komunikasi tidak pernah terputus.
Ngobrol memang terdengar sepele, tetapi manfaatnya tidak bisa diselepekan. Apalagi dalam keluarga, unit sosial terkecil yang seharusnya keakraban antar anggotanya melebihi keakraban mereka dengan orang-orang di luar keluarga. Yuk, budayakan ngobrol di rumah kita demi keluarga yang lebih hangat dan harmonis.