6 Perlengkapan Wajib saat Anak Pergi Sekolah di Musim Hujan

Musim hujan menjadi tantangan besar untuk semua orang yang beraktivitas di luar rumah. Berbeda dengan orang dewasa yang daya tahan tubuhnya lebih kuat, anak-anak lebih mudah sakit saat kehujanan.
Maka dari itu, sejumlah perlengkapan penting tak boleh ketinggalan ketika anak pergi ke sekolah. Terutama untuk anak yang harus berangkat dan pulang sekolah sendiri. Supaya anak aman dan tidak gampang sakit, perlengkapan dasar ini kudu selalu dibawa, ya!
1. Payung dan jas hujan
Jika anak diantar jemput, membawa payung saja sudah memadai untuk anak berjalan dari dan menuju mobil. Akan tetapi kalau anak mesti pulang sendiri, berpayung saja akan membuatnya basah kuyup saat hujan deras.
Jas hujan lebih tepat untuk anak yang bersepeda, berjalan kaki, atau dibonceng motor. Khusus buat anak yang berjalan kaki, menggunakan jas hujan sekaligus payung menghindarkan wajah anak dari kehujanan. Pastikan ukuran jas hujannya pas untuk anak supaya ia tidak kesulitan bergerak ketika mengenakannya.
2. Jaket
Kalau jas hujan dipakai untuk melindungi anak dari air, jaket digunakan buat menjaga tubuh anak tetap hangat. Bahkan meski seragam anak lengan panjang, jaket sebaiknya tetap dibawa daripada tahu-tahu anak kedinginan ketika mengikuti pelajaran.
Di rumah, anak harus punya setidaknya dua jaket agar bisa dipakai bergantian saat ke sekolah. Jangan sampai anak terpaksa mengenakan kembali jaket yang basah. Ini akan membuatnya kedinginan dan mudah sakit.
3. Sandal atau sepatu bot
Mengeringkan sepatu yang basah sekali oleh hujan tidaklah mudah. Belum lagi cuaca bisa mendung setiap hari yang membuat sepatu makin sulit kering dan bisa menimbulkan bau tak sedap. Solusinya adalah berusaha menjaga sepatu anak tidak kena hujan.
Jika hujan di daerah Ayah dan Bunda tak sampai menimbulkan genangan di jalan-jalan, membekali anak dengan sandal saja telah cukup. Kenakan sepatu hanya saat tiba di sekolah supaya tidak basah. Jangan lupa, anak harus mencuci dan mengeringkan kaki dulu.
Akan tetapi apabila sering terjadi genangan di rute yang dilalui anak, menyiapkan sepatu bot lebih tepat. Kaki anak terhindar dari kemungkinan basah dan kotor oleh air hujan dan berbagai sampah. Karena sepatu bot biasanya kurang nyaman untuk dikenakan seharian, tetap siapkan sepatu biasa buat dipakai di sekolah.
4. Kantong tahan air
Fungsi kantong ini untuk melindungi tas, buku-buku, serta sepatu anak kala ia harus berangkat dan pulang sekolah menembus hujan. Orangtua dapat membeli kantong tahan air beberapa buah sesuai dengan barang bawaan anak.
Namun jika karena keterbatasan sulit memperoleh kantong tahan air yang bagus, gunakan saja kantong plastik. Meski kurang indah, toh fungsinya sama saja. Hanya demi barang bawaan anak tidak kehujanan. Pastikan anak mengikat setiapnya dengan baik agar air gak masuk.
5. Masker cadangan
Karena masih situasi pandemik, masker wajib dikenakan. Bahkan di luar masa pandemik pun, masker membantu mencegah penularan berbagai penyakit seperti flu. Apalagi di musim hujan begini, banyak anak mudah sekali batuk dan pilek.
Sayangnya, sebagian orangtua mungkin kurang mengantisipasi masker anak basah oleh hujan. Solusi yang tepat bukanlah menyuruh anak untuk melepas maskernya selama dalam perjalanan, melainkan membawakannya sejumlah masker cadangan.
6. Minyak kayu putih
Minyak kayu putih hampir selalu ada di rumah. Namun sudahkah Ayah dan Bunda menyiapkannya juga di tas anak? Buat yang belum, sekarang jangan lupa lagi ya!
Meski kelihatannya sepele, minyak kayu putih menjadi bagian dari pertolongan pertama ketika anak merasa kurang enak badan. Misalnya, anak kedinginan, hidungnya tersumbat, atau perutnya kembung. Walau minyak kayu putih juga ada di UKS, sebaiknya anak punya sendiri agar bisa memakainya kapan pun merasa perlu.
Bagi kita yang sudah dewasa, menghadapi kegiatan di luar rumah selama musim hujan bukan lagi hal baru. Persiapan kita pasti lebih matang. Namun anak-anak belum mampu mengantisipasinya dengan baik. Orangtua wajib menyiapkan dan mengingatkan anak guna memakai perlengkapan di atas saat dibutuhkan. Jangan sampai anak hujan-hujanan!