6 Tips Mengajarkan Toilet Training pada Anak, Sabar!

Toilet training, atau pelatihan buang air kecil dan besar, adalah hal penting dalam perkembangan anak yang memerlukan kesabaran, konsistensi, dan pemahaman. Masa peralihan dari menggunakan popok dan kemudian harus ke toilet tentunya bukan hal yang mudah bagi anak. Tapi ini jelas harus dilakukan demi kebaikan sang anak.
Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda, dan proses toilet training bisa berjalan dengan berbagai tingkat kesulitan. Agar orangtua atau pengasuh gak kebingungan, ini nih, enam tips sukses untuk membantu memberikan toilet training kepada anak dengan lebih efektif.
1. Kenali tanda-tanda kesiapan anak
Penting banget untuk paham bahwa setiap anak berkembang secara berbeda dan mungkin siap untuk toilet training pada usia yang berbeda juga. Beberapa tanda kesiapan umum yang perlu diperhatikan adalah anak mampu mengendalikan kandung kemih dan ususnya untuk beberapa waktu, muncul tanda-tanda ketidaknyamanan saat popok basah atau kotor, atau anak menunjukkan minat pada toilet atau peralatan toilet.
Mampu mengenali tanda-tanda bahwa dia harus buang air, juga bisa menjadi tanda lainnya. Misalnya, menarik-narik popok atau mengepalkan tinjunya. Memahami tanda-tanda kesiapan ini bisa membantu orangtua dalam menentukan kapan saat yang tepat untuk memulai toilet training dengan anak. Melakukan toilet training terlalu dini bisa menjadi masalah juga, lho.