Bahasa cinta seorang ibu mungkin lebih mudah dipahami oleh anak. Ibu lebih terbuka dalam mengekspresikan kasih sayangnya pada anak daripada ayah. Misalnya, melalui pelukan, ciuman, serta pujian.
Sementara itu, sikap ayah biasanya lebih dingin. Ayah tidak banyak bicara. Waktunya bersama anak juga kerap terbatas karena ia harus bekerja. Namun di balik sikap dingin seorang ayah, ada bahasa cinta ayah untuk anak yang boleh jadi kurang kamu pahami. Siap-siap terharu, ya!
7 Bahasa Cinta Ayah untuk Anak, Banting Tulang demi Keluarga

1. Mengajak anak jalan-jalan di hari Minggu meski sebenarnya ayah hanya ingin tidur di rumah
Bagi ayah yang bekerja di luar rumah 5 sampai 6 hari dalam sepekan, Minggu menjadi waktu yang paling dinantikan. Karena sudah setiap hari meninggalkan rumah, seorang ayah biasanya ingin menghabiskan jatah liburnya di rumah.
Kegiatan impianmya sederhana saja, tidur sepuasnya dan gak perlu bangun terlalu pagi. Namun, keinginan anak di hari Minggu justru jalan-jalan. Tak ingin mengecewakan anak, ayah pun tetap menemaninya jalan-jalan sekalipun dia sebenarnya capek.
2. Pantang menyerah merakitkan mainan untuk anak
Jika anak kesulitan merakit mainan barunya, ayah pasti menjadi orang pertama yang dimintai tolong. Dan ayah selalu melakukannya dengan sepenuh hati. Sekalipun mainan seperti itu tidak ada di zaman ayah kecil, ia mau bersusah payah mempelajari cara merakitnya.
Ayah ingin anaknya bisa segera bermain dan tak mau melihatnya kecewa. Bahkan bila anggaran untuk membelikan anak mainan tipis, ayah yang kreatif bakal berusaha membuatnya sendiri. Contoh, membuatkan rumah kayu untuk boneka-boneka putrinya.
3. Sering kasih hadiah buat anak sampai gak punya bujet self reward
Di tanggal 1 selepas gajian, seorang ayah dengan pakaian lusuh serta sepatu yang sudah jebol tetap percaya diri memasuki pusat perbelanjaan. Ia pergi ke sana bukan untuk membeli pakaian atau mengganti sepatu usangnya, melainkan cuma buat beli hadiah untuk anak.
Ayah akan senang sekali jika ia dapat menenteng sesuatu yang bikin anak gembira. Buah tangan dari ayah bisa berbentuk mainan, peralatan sekolah, atau makanan kesukaan anak. Dia gak peduli tentang self reward. Bila dana terbatas, kesenangan anak serta pasangan menjadi prioritasnya.
4. Memindahkan anak yang tertidur ke kamar
Di rumah, ayah memang sering menjadi jagonya angkat-angkat. Bukan cuma mengangkat galon dan seember cucian buat dijemur. Namun juga mengangkat dan memindahkan anak yang ketiduran ke kamar.
Biasanya, anak tertidur di ruang tengah setelah lelah bermain atau menonton televisi. Dengan atau tanpa dimintai tolong oleh pasangannya, seorang ayah telah secara otomatis memindahkan anak ke kamar. Walau ayah sering tidur di sofa, dia tidak bisa membiarkan anak melakukan hal yang sama semalaman.
5. Menyemangati dan mengapresiasi usaha anak
Seorang ayah umumnya sangat ingin anaknya menjadi sosok pemberani. Ia akan mendorong anak untuk berani mencoba dan gak mudah menyerah dalam berjuang. Perkara hasil nanti saja, terpenting keberanian sudah muncul.
Oleh sebab itu, ayah tak akan lelah memberikan semangat dan apresiasi atas setiap usaha anak. Sekalipun hasil yang diraih anak masih jauh dari harapan, terpenting ia telah punya keberanian untuk mencoba sesuatu dan terus semangat dalam berlatih. Ayah yakin, itulah kunci keberhasilan.
6. Siap mengantar jemput ke mana saja
Selain jago angkat-angkat seperti dalam poin 4, mayoritas ayah juga punya tugas 'wajib' mengantarkan anggota keluarga. Terutama mengantar jemput anak yang masih kecil. Baik saat anak mau sekolah, les, atau ada keperluan lain di luar rumah.
Kebiasaan ini bahkan sering berlanjut sampai anak dewasa. Sekalipun anak sudah bisa membawa kendaraan sendiri atau naik kendaraan umum, ayah masih juga menawarkan diri buat mengantar jemput. Alasan ayah demi keamanan, penghematan, atau mumpung dia luang. Aslinya sih, cuma sayang sekali pada anak dan takut terjadi sesuatu yang buruk kalau anak pergi sendiri.
7. Mau kerja apa saja buat menambah penghasilan
Ayah siapa nih, yang seperti gak ada capeknya buat bekerja? Tentu saja sebenarnya ayah juga lelah setelah melakoni satu pekerjaan. Namun demi tambahan penghasilan, ia menguatkan diri untuk mencari pekerjaan sampingan.
Misalnya, sambil berangkat ke kantor, ayah juga menjadi driver ojek atau taksi online. Begitu juga saat pulang kerja dan akhir pekan. Atau, di rumah ia membuka jasa potong rambut dan servis alat elektronik. Ini membuat seorang ayah seperti bekerja tanpa henti.
Baik ayah maupun ibu punya bahasa cinta masing-masing. Keduanya sama-sama menyayangi anak dan akan melakukan apa saja demi masa depannya. Meski sikap dan kata-kata ayah tak semanis ibu, jangan ragukan besar cintanya untukmu. Setelah mengetahui bahasa cinta ayah untuk anak di atas, kapan kamu mau ngopi di luar bareng ayah, nih?