Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memeluk boneka (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi memeluk boneka (pexels.com/RDNE Stock project)

Di antara sekian banyak mainan anak, boneka selalu ada. Gak cuma anak perempuan, anak laki-laki pun biasanya punya boneka. Khususnya boneka kain yang lembut karena membuat anak senang menyentuhnya dan nyaman sekali dijadikan teman tidur. 

Kesukaan anak pada boneka membuatnya membawanya ke mana-mana. Berbagai kegiatan anak seperti bermain, belajar, sampai makan pun ditemani boneka-boneka kesayangannya. Ini sebabnya boneka cepat kotor. Memang boneka bisa dicuci, tetapi pengeringannya yang cukup lama merepotkan.

Anak dapat gak tahan untuk memainkannya lagi padahal masih basah. Ajari anak merawat bonekanya sejak dini. Menjaga kebersihan boneka membutuhkan peran anak sebagai pemiliknya. Sampaikan tujuh cara berikut pada anak supaya ia gak sembarangan lagi memainkan bonekanya.

1. Boneka kain hanya untuk bermain di dalam rumah

ilustrasi bermain boneka (pexels.com/cottonbro studio)

Boneka kain dan plastik sama-sama bisa kotor. Tapi membersihkan boneka kain lebih sulit karena kotorannya tidak dapat hanya dilap. Kalau boneka plastik kotor, sementara bisa dibersihkan dengan tisu basah. Pakaiannya juga dapat dilepas dan dicuci terpisah.

Maka khususnya untuk boneka kain, area bermain anak perlu dibatasi hanya di dalam rumah. Setidaknya boneka terhindar dari potensi jatuh ke tanah. Terapkan aturan ini sejak dini supaya anak terbiasa. Kalau ia bermain di luar, pakai sepeda atau bola saja. Bonekanya biar menunggu di ruang tamu. 

Strategi ini juga berguna agar anak tak terlalu lama bermain di luar rumah. Bila ia membawa bonekanya saat bermain di luar bisa tambah keasyikan sampai lupa waktu. Kalau perlu taruh boneka persis di balik kaca jendela ruang tamu seakan-akan sedang menunggu anak biar dia lebih cepat ingin kembali ke rumah.

2. Sering membersihkan lantai dan karpet

ilustrasi anak dan boneka (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Walaupun boneka tidak dibawa-bawa ke luar rumah, ia tetap kotor jika lantai dan karpetnya jarang dibersihkan. Apalagi anak sering menyeret boneka yang hampir sebesar dirinya. Tanpa disadari, boneka menggantikan kain pel di rumah. Padahal, nanti anak akan memeluk bahkan menciumnya saking gemasnya.

Kuman dari lantai dan karpet yang kotor menempel di boneka dan dapat berpindah ke anak. Adanya anak di rumah mengharuskanmu lebih memperhatikan kebersihan ruangan. Lantai perlu disapu, dipel, dan debunya disedot setiap hari. Karpet juga sebaiknya dicuci secara berkala sehingga harus ada gantinya. 

3. Makanan dan minuman jangan betul-betul disuapkan ke boneka

ilustrasi bermain boneka (pexels.com/Artem Podrez)

Anak sering bermain peran dengan boneka. Boneka diperlakukan seperti manusia atau bayi yang memerlukan makanan dan minuman. Tidak apa-apa anak bermain mengasuh boneka untuk menumbuhkan kasih sayang serta kemampuannya berempati. Akan tetapi, ada batasannya ketika ia hendak menyuapi boneka.

Contohkan bahwa sendok dengan makanan dan gelas berisi minuman jangan benar-benar bersentuhan dengan mulut boneka. Keduanya cukup didekatkan saja dan ditarik kembali. Jangan sampai boneka basah, lengket, kotor, dan berbau bekas makanan atau minuman. Selain kuman, nanti semut juga menyelip di bulu-bulunya lalu menggigit anak saat ia tidur sambil memeluk bonekanya.

3. Ketika anak tidur, tata boneka di dekat kepala ranjang

ilustrasi anak tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Kalau boneka terletak tak beraturan di tempat tidur, tentu malah mengganggu anak. Boneka bisa tertendang sampai jatuh ke lantai. Atau bahkan terkena air kencing anak jika ia sesekali masih mengompol. Jauhkan boneka dari area sekitar pinggang anak. Tempatkan boneka di dekat kepala ranjang saja.

Apabila anak tetap ingin memeluk bonekanya, berikan satu saja. Boneka-boneka yang lain ditaruh di kepala ranjang atau sekalian dipindah dulu ke rak atau karpet di kamarnya. Boneka yang terkena air kencing harus dicuci saat itu juga. Repot apabila kamu sedang sibuk atau cuaca mendung terus.

5. Cegah anak menyentuhnya dengan tangan kotor

ilustrasi bermain boneka (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika anak tidak sering diingatkan, ia biasanya malas atau lupa mencuci tangan. Selain anak langsung mengambil makanan, juga menyentuh berbagai benda yang bersih termasuk bonekanya. Seperti dia habis makan es krim dan tangannya lengket oleh lelehannya, tetapi langsung saja memegang boneka.

Boneka itu jadi tak ubahnya kain lap. Begitu juga selepas anak bermain tanah di luar rumah. Ia mesti selalu diingatkan agar mencuci kedua tangannya sampai bersih dulu sebelum memegang boneka. Sediakan pula seember air atau keran di halaman agar anak bisa langsung mencuci tangan dan kaki setelah bermain di luar.

6. Cuci secara teratur

ilustrasi memeluk boneka (pexels.com/Oleksandr P)

Meski anak dan boneka seakan-akan tak terpisahkan, beri pengertian padanya bahwa bonekanya perlu dicuci. Anak sendiri mungkin merasa gak masalah bonekanya kotor. Malah bau apaknya kadang bikin anak tambah sayang dengan bonekanya. Namun, jelaskan dengan bahasa anak-anak.

Seperti anak, boneka juga mesti rutin dimandikan. Tidak usah dua kali sehari sepertinya, tetapi 1 atau 2 minggu sekali pun sudah cukup. Pilih hari yang cerah untuk mencuci boneka agar lebih cepat kering. Jika boneka terlalu lama gak kering nanti anak rewel karena dari sekian banyak boneka, kadang cuma satu yang paling disukainya. 

7. Boneka yang baru dicuci dan gak dipakai main dibungkus plastik

ilustrasi kakak dan adik (pexels.com/walter Cordero)

Makin banyak boneka di rumah, anak biasanya tidak memainkan semuanya di waktu yang bersamaan. Kamu bisa membagi koleksi bonekanya menjadi dua kelompok biar bisa digunakan secara bergantian. Ketika boneka kelompok 1 dicuci, boneka kelompok 2 dipakai buat main serta menemani anak tidur.

Setelah boneka kelompok 1 kering, jangan langsung digunakan untuk bermain lagi. Sambil menunggu boneka kelompok 2 cukup kotor untuk dicuci, boneka kelompok 1 dikemas dalam plastik dulu biar gak kena debu. Nanti bisa buat gantian lagi sehingga anak tidak sedih ketika sebagian bonekanya harus dicuci. Dia masih bisa bermain dan punya banyak teman tidur.

Boneka yang kotor terlihat dari warna dan baunya. Anak juga akan bersin-bersin atau gatal-gatal setiap berdekatan dengan bonekanya. Mintalah kerja sama dari anak untuk menjaga boneka-boneka supaya lebih awet bersih. Ia akan belajar merawat barang-barangnya sendiri dengan lebih hati-hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team