7 Tips Cegah Anak Kuper, Contoh dari Orangtua Berperan Penting!

Anak yang dicap kuper oleh teman-temannya akan mengalami tekanan psikis yang besar. Sebutan ini bakal makin menurunkan kepercayaan diri anak. Bukannya belajar bergaul, anak malah tambah menarik diri dari teman-temannya.
Lebih berbahaya lagi, anak yang dinilai kuper juga rentan menjadi korban perundungan. Teman-temannya yang superior merasa aman mengganggu seseorang yang tidak punya kawan. Namun, kuper juga bukan hanya soal berapa jumlah teman anak.
Anak pun bisa dianggap kuper karena minimnya pengetahuannya di luar masalah pelajaran. Ia tidak tahu berbagai hal yang sering dibicarakan kawan-kawannya. Terlepas dari kepribadian anak yang introver atau ekstrover, kuper bisa dicegah dengan cara:
1. Anak tak harus punya banyak teman, tetapi ia tetap perlu berteman
Mencegah anak menjadi kuper tak sama dengan mendorongnya agar punya teman sebanyak mungkin. Jangan memaksa anak biar selalu mengenal orang baru setiap hari sehingga di akhir bulan total temannya terus bertambah. Bukan ini yang perlu ditegaskan pada anak.
Anak hanya mesti menyadari bahwa berteman merupakan kebutuhannya sebagai makhluk sosial. Berteman adalah menjalin hubungan baik yang cukup intens dengan sejumlah anak lain dalam waktu yang lama. Tidak ada aturan minimal jumlah kawan, terpenting anak tak mengisolasi dirinya dari pertemanan.