8 Fitrah Anak yang Harus Dipahami untuk Pendidikan Berbasis Islami

Secara Islami, setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah. Fitrah adalah apa yang menjadi kejadian atau bawaan manusia sejak lahir. Pengertian fitrah secara sistematik berhubungan dengan hal penciptaan (bawaan) sesuatu sebagai bagian dari potensi yang dimiliki.
Seorang anak terlahir dengan potensi besar berupa fitrah dan takdir peran yang telah Allah tetapkan dan amanahkan untuk dididik. Fitrah adalah benih, menumbuhkan fitrah artinya menumbuhkan benih-benih kebaikan yang dibawa seorang anak sejak lahir ke dunia.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar dirinya. Faktor dari dalam melihat semua potensi yang dibawa individu sejak lahir
Ustadz Harry Santosa, seorang praktisi pendidikan anak dengan metode fitrah based education sekaligus sebagai founder Millenial Learning Center dan komunitas HEbAT (Home Education Based on Akhlak and Tallent) melalui bukunya yang berjudul Fitrah Base Education menjelaskan 8 aspek fitrah yang dimiliki manusia. Buku tersebut merupakan hasil perjalanan panjang dari sebuah riset, praktek, kolaborasi praktisi dan pakar selama 15 tahun yang kemudian diseminasi dan distrukturkan kemudian dituangkan dalam sebuah buku agar menjadi panduan bagi para orang tua dan pendidik untuk mendidik anak sesuai fitrah
Lalu apa saja pendidikan berdasarkan fitrah yang dibahas dalam buku ini, kita simak yuk
1. Fitrah keimanan
Fitrah ini dapat kita tumbuhkan sejak anak lahir ke dunia ini hingga sebelum usia 7 tahun. Pada 7 tahun pertama imaji anak sedang indah-indahnya, didiklah dengan penuh kelembutan, bukan dengan bentakan. Tumbuhkan gairah cinta kepada Islam, Allah, dan RasulNya
Imaji positif ini juga bisa dibangkitkan dengan belajar di alam alam terbuka. Ajak anak-anak mendengar kicauan burung dan melihat cara burung terbang, katakan burung-burung juga shalat dengan merentangkan sayapnya. Bulan, bintang, planet, matahari juga shalat dengan berputar sesuai dengan garis edarnya. Alam dan seisinya begitu patuh pada sang Pencipta.
Dengan begitu gairah ibadah anak akan tumbuh dengan sendirinya, cintanya kepada Allah dan Rosul akan tertanam dalam hatinya, karena imajinasi positifnya sudah ditumbuhkan.