Coba sekejap kita pejamkan mata kita, lalu kita bayangkan wajah Ibu kita. Tahukah anda, sebelum Ibumu menikah, Beliau merupakan seorang gadis cantik yang menjadi rebutan para pria di sekitarnya. Setelah Beliau menerima pinangan Ayah Anda, perlahan Beliau mulai mengorbankan semuanya demi Ayah Anda dan juga demi Anda.
Perut yang dulunya langsing, perlahan mulai mengendur, terutama setelah mengandung Anda selama 9 bulan. Bayangkan jika di perut kita ada seorang bayi, apa yang kita rasakan? Bukan hanya harus menanggung perut yang mengendur, tapi penderitaan juga dirasakan ketika menahan beban beratnya seorang bayi manusia di perut Beliau.
Perlahan, kulit dan kecantikan yang terurus mulai memudar seiring bertambahnya usia Anda, dan mulai melupakan kebutuhannya sendiri seiring semakin banyaknya hal yang harus Ibumu kerjakan untuk keberlangsungan hidup Anda. Bahkan Beliau sampai melupakan kebutuhannya sendiri untuk memenuhi kebutuhan kita sebagai anaknya.
Banyak sekali perjuangan dan jasa jasa Beliau untuk kita. Lalu kapan kita bisa membalas jasa-jasa Beliau? Apakah harus menunggu sampai kita mapan? sampai kita menjadi seorang pengusaha sukses? sampai kita memiliki harta sebesar 100 Miliyar? Tentu tidak.
Kunci utama yang perlu kita ketahui, "sebesar apapun pengorbanan yang kita lakukan untuk Ibu kita, itu tidak akan bisa mengganti betapa besarnya jasa Beliau terhadap kita". Oleh karena itu, jangan menunggu sampai kita merasa mampu, namun balaslah jasa-jasa Beliau dari sekarang, sedini mungkin. Selama kita mampu untuk berbuat kebaikan kenapa tidak? Kenapa tidak kebaikan itu kita berikan kepada Ibu kita?
Membalas jasa-jasa Ibu, bisa kita lakukan kapanpun dan di mana pun. Saya yakin Ibu manapun tidak akan pernah menuntut anaknya secara berlebihan. Hal yang paling sederhana untuk membalas jasa-jasa Ibu kita yaitu dengan cara membuatnya bahagia. Minimal buatlah Beliau tersenyum. Namun jika kita mampu berbuat lebih dari itu, maka lakukanlah!
Karena surga itu ditelapak kaki Ibu. Dan banyak sekali orang sukses yang mengatakan bahwa kunci kesuksesan Beliau yaitu dari DOA IBU. Bisa teman-teman baca dari berbagai buku biografi, diantaranya "Si Anak Singkong (Chairul Tanjung)", Rudy (B.J. Habiebie). Bahkan jika kita baca buku biografi Andy F. Noya (host. Kick Andy) yang berjudul Andy Noya, kita akan menemukan betapa besarnya perjuangan & doa seorang Ibu, hingga Pak Andy sesukses saat ini.
Oleh karena itu jangan tunggu sukses untuk membuat Ibu kita bahagia karena kebahagiaan itu lebih penting dari apapun (info lebih baca buku "Terapi Berfikir Positif" karya Dr. Ibrahim Elfiky). Berikut akan saya lampirkan sembilan langkah sederhana untuk membuat Ibu kita bahagia. Minimal dengan salah satu dari delapan langkah ini, Ibu akan dibuat tersenyum oleh anda.