Dampak canggihnya teknologi sudah mulai merambah dunia ekonomi dan sosial. Para ahli memprediksi bahwa 10 tahun lagi 90 persen populasi dunia akan terhubung dengan internet. Dengan adanya internet di tangan, dunia digital dan nyata segera akan menjadi satu. Perubahan ini sangat dinantikan berbagai pihak, dan anak-anak kita nantinya akan menjadi pusat dari perubahan yang dinamis ini.
Anak-anak menggunakan teknologi digital dan media pada usia yang begitu muda dan dalam jangka waktu yang sangat panjang. Mereka menghabiskan waktu lebih dari tujuh jam menatap layar terpaku, mulai dari televisi hingga komputer, dari telepon genggam hingga berbagai perangkat elektronik lainnya. Sehingga mau tak mau kesehatan fisik dan mental mereka secara signifikan akan terpengaruh. Konten digital apa saja yang mereka konsumsi, siapa yang mereka temui, dan berapa banyak waktu yang dihabiskan, faktor-faktor ini akan memengaruhi perkembangan anak-anak kita nantinya.
Jadi, kita, para orangtua, guru, dan pemimpin, sudah seharusnya mempersiapkan anak-anak kita agar mampu menghadapi dunia digital. Tanpa ragu-ragu kita harus membekali mereka dengan kemampuan digital.
Digital intelligence atau “DQ” adalah serangkaian kemampuan emosional, kognitif dan sosial yang memungkinkan kita untuk menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan dunia digital. Kemampuan ini bisa dipecah menjadi delapan bagian.