TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Mengenalkan Pendidikan Seks Sejak Dini Kepada Anak

Mencegah lebih baik daripada mengobati!

huffingtonpost.co.uk

Maraknya kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur menyebabkan kekhawatiran bagi orang tua. Pasalnya, kekerasan seksual terjadi hampir setiap waktu dan dekat dengan kita. Baru-baru ini terbongkarnya grup pedofil di facebook "Official Candy's Group" dengan tertangkapnya admin dari grup tersebut. Grup yang berisikan tentang percakapan tidak pantas antar anggota, foto dan video kekerasan seksual terhadap anak, hingga cara-cara membujuk anak-anak dibawah umur.

Kekerasan seksual terhadap anak tidak hanya dilakukan oleh orang yang tidak kita kenal, melainkan dapat terjadi dari orang terdekat. Banyak kasus yang ditemukan tetangga mencabuli anak tetangganya, kakek mencabuli cucunya, hingga kasus yang paling miris adalah seorang ayah yang berani mencabuli anaknya. Hal ini disebabkan oleh perilaku menyimpang dari pelaku dan diperparah dengan ketidakmampuan anak melawan perlakuan mereka. Berdasarkan peristiwa tersebut, sangat penting bagi orang tua untuk mengajarkan pendidikan seks kepada anak sejak anak masih kecil. 

1. Kenalkan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat dan disentuh orang lain.

www.glitzmedia.co

Kenalkan anak bagian-bagian tubuh dan fungsinya, kemudian berikan penjelasan ada bagian tubuh tertentu yang tidak boleh dilihat dan disentuh orang lain. Bagian tubuh tersebut antara lain dada, bibir, organ reproduksi dan pantat.

2. Ajarkan konsep perbedaan jenis kelamin kepada anak.

www.glitzmedia.co

Orang tua perlu mengajarkan anak tentang perbedaan jenis kelamin antara perempuan dan laki-laki. Memberikan contoh bahwa laki-laki nantinya akan seperti ayah dan perempuan seperti ibu. Konsep perbedaan jenis kelamin ini juga berfungsi untuk mengajarkan anak menggunakan toilet dan pakaian sesuai dengan jenis kelaminnya.

3. Tanamkan budaya malu kepada anak.

www.kompasiana.com

Penting bagi orang tua mengajarkan rasa malu kepada anak agar anak dapat menghargai dirinya sendiri. Mengajarkan batasan-batasan dalam bermain dengan lawan jenis. Memberi arahan untuk tidak melepas dan mengganti pakaian di tempat umum.

4. Membatasi aktivitas menonton pada anak.

balitapedia.com

Disamping dampak negatif yang muncul dari kebiasaan menonton televisi terlalu lama, tayangan yang dipertontonkan kepada anak juga tidak semuanya bernilai pendidikan. Banyaknya tayangan yang  menampilkan adegan-adegan yang belum pantas dilihat oleh anak. Hal ini akan mengakibatkan anak meniriu adegan dalam tayangan tersebut karena sifat alamiah dari anak adalah meniru apa yang mereka lihat. Lebih baik bermain bersama anak daripada membiarkan anak menonton televisi.

5. Jauhkan gadget dari anak!

www.tubasmedia.com

Dewasa ini banyak orang tua dengan bangga memberikan gadget kepada anak. Sebagian oang tua bahkan memberikan akses penuh gadget kepada anak dengan dalih agar anak dapat belajar atau agar anak tidak menganggu pekerjaan orang tua. Namun, hal tersebut bukanlah langkah yang tepat bagi orang tua. Anak dibiarkan mendownload games tanpa pengawasan orang tua. Padahal banyaknya konten yang tersembunyi dari games tersebut. Banyaknya unsur pornografi dan perilaku yang kurang pantas dilihat oleh anak ada di dalamnya.

6. Tumbuhkan rasa percaya anak kepada orang tua.

www.vemale.com

Tumbuhkan rasa percaya anak kepada orang tua. Ajarkan anak untuk tidak menyembunyikan apapun dari orang tua apabila ada perlakuan yang tidak pantas yang diterima atau yang terlihat oleh anak meskipun anak mendapatkan ancaman dari si pelaku.

Writer

Mely Rovina

Pencinta hujan, penikmat kopi. || IG: @melyrovina

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya