Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rumah (unsplash.com/Johnson Johnson)

Intinya sih...

  • Banyak orangtua khawatir anak gak bisa beli rumah sendiri karena harga properti melambung tinggi.
  • Rumah bisa menjadi aset bernilai tinggi, tapi juga bisa jadi beban jika kondisinya kurang baik atau lokasinya jauh dari tempat kerja anak.
  • Memberikan hibah atau warisan rumah perlu dipertimbangkan dengan bijak sesuai kebutuhan anak, bukan hanya berdasarkan emosi orangtua.

Cinta kasih orangtua pada anaknya memang tak terkira sepanjang masa. Bahkan, gak jarang orangtua masih memikirkan bagaimana kehidupan anaknya kelak saat orangtua sudah tiada. Salah satu bentuk kasih sayang orangtua ialah memberikan rumah pada anaknya. Banyak orangtua berpikir bahwa dengan memberikan rumah, mereka sudah membantu anak-anak mereka mendapatkan fondasi kuat untuk menjalani hidup. Apalagi, zaman sekarang, harga properti makin melambung tinggi dan gak semua orang bisa punya rumah dengan mudah. Ini membuat banyak orangtua khawatir jika anak mereka gak akan bisa membeli rumah sendiri.

Namun, di sisi lain, sebenarnya perlu, gak, sih, orangtua memberikan rumah untuk anak, baik dalam bentuk hibah maupun warisan? Apa benar rumah itu akan selalu jadi aset yang menguntungkan? Apa justru ini malah bisa berubah jadi beban tanpa kita sadari? Nah, sebelum memutuskan, ada baiknya kita lihat dari berbagai sisi. Yuk, kita bahas supaya keputusan yang diambil bukan hanya berdasarkan emosi, tapi juga pertimbangan yang matang!

Editorial Team

EditorYudha

Tonton lebih seru di