Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ibu dan anak membaca buku (pexels.com/olly)
ilustrasi ibu dan anak membaca buku (pexels.com/olly)

Membacakan buku dengan suara lantang sering dianggap kegiatan sederhana, padahal efeknya pada perkembangan anak sangat besar. Sayangnya, banyak orangtua yang belum tahu bahwa pengalaman membaca itu bisa dibuat jauh lebih seru dan interaktif. Dengan cara yang tepat, sesi read aloud bisa berubah menjadi momen bonding yang bikin anak makin semangat belajar.

Kini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa cara orangtua membaca punya peran penting dalam membuat anak menikmati cerita. Ada beberapa trik mudah yang bisa diterapkan agar aktivitas ini tidak terasa membosankan, baik bagi anak maupun orangtuanya. Yuk, simak bagaimana membuat read aloud jadi lebih menyenangkan untuk anak!

1. Bangun interaksi lewat pertanyaan yang seru

ilustrasi membacakan buku cerita pada anak sebelum tidur (pexels.com/paveldanilyuk)

Melibatkan anak lewat pertanyaan membuat read aloud terasa seperti percakapan, bukan ceramah. Misalnya, kamu bisa mengajak anak menebak apa yang akan terjadi atau menanyakan perasaan karakter dalam cerita. Cara ini membuat anak merasa dihargai dan terlibat penuh dalam alur cerita.

Selain itu, interaksi semacam ini membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis sejak dini. Anak belajar menyimpulkan, menghubungkan peristiwa, dan memahami emosi karakter. Semakin sering dilakukan, anak makin berani menyampaikan pendapatnya sendiri.

“Membaca nyaring bersama meningkatkan perkembangan kosakata dan pemahaman,” ujar Francie Alexander, peneliti efektivitas pembelajaran di Houghton Mifflin Harcourt, dikutip dari Parents.

2. Gunakan bacaan yang kaya cerita dan kosakata

ilustrasi ibu dan anak membaca buku (pexels.com/olly)

Pilih buku dengan visual menarik dan kosakata yang kaya untuk memperluas wawasan anak. Bacaan semacam ini memberi ruang untuk diskusi, terutama ketika ada situasi atau kata baru. Kamu bisa menyelipkan definisi pendek tanpa menghentikan alur cerita.

“Membacakan buku dengan cerita yang dekat dengan pengalaman anak dapat memicu percakapan yang lebih bermakna tentang hal-hal yang mereka rasakan,” jelas Dr. Laura Phillips, PsyD, seorang neuropsikolog, dikutip dari Child Mind Institute.

Teks yang lebih kaya membantu anak memahami konteks cerita dengan lebih baik. Mereka jadi lebih peka terhadap detail dan perubahan emosi karakter. Semakin beragam bukunya, semakin luas pula pengetahuan anak berkembang.

3. Manfaatkan gambar untuk mengajak anak bertanya

ilustrasi membaca bersama anak (pexels.com/lina)

Gambar dalam buku bisa menjadi pemicu diskusi yang menyenangkan. Kamu dapat mengajak anak menebak adegan, memprediksi suasana, atau mencari hal-hal yang membuat mereka penasaran. Cara ini membuat anak terbiasa mengamati detail visual dengan teliti.

Jika terdapat gambar yang membingungkan atau unik, jadikan itu kesempatan untuk melatih rasa ingin tahu. Tanyakan apa yang mereka lihat atau pertanyaan apa yang muncul di kepala mereka. Hal sederhana ini ternyata efektif meningkatkan pemahaman cerita.

4. Gunakan gerakan, ekspresi, dan suara untuk menghidupkan cerita

Ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/pixabay)

Anak akan lebih menikmati cerita ketika pembaca menggunakan ekspresi, suara lucu, atau gerakan kecil. Ini membuat adegan terasa lebih hidup dan membantu mereka membayangkan cerita dengan jelas. Suasana pun jadi lebih seru dan gak monoton.

“Jika kamu membaca dengan datar atau monoton, perhatian anak bisa dengan cepat hilang. Tapi kamu tidak harus tampil dramatis, cukup dengan memberi sedikit penekanan,” jelas Janet Cooper, seorang terapis wicara dan bahasa, dikutip dari BBC.

Pendekatan ini juga membantu anak memahami emosi karakter. Mereka bisa membedakan kapan karakter sedang sedih, marah, atau bahagia. Semakin dramatis namun tetap wajar, semakin besar antusiasme anak selama membaca.

5. Tambahkan aktivitas pendukung setelah membaca

ilustrasi ibu duduk bersama dua anak (pexels.com/ellyfairytale)

Setelah selesai membaca, ajak anak melakukan aktivitas kecil yang terkait cerita seperti retelling, bermain peran, atau memakai benda di rumah sebagai properti. Aktivitas ini membuat cerita terasa lebih nyata dan lebih mudah diingat.

“Ketika anak sudah familiar dengan sebuah cerita, mereka bisa menebak apa yang akan terjadi dan itu membuat kegiatan membaca terasa lebih menyenangkan. Anak juga menikmati waktu bersama orangtua atau pengasuh saat membaca. Karena sudah hafal, kamu bisa mengganti beberapa kata dalam cerita untuk melihat apakah mereka memperhatikannya,” kata Janet.

Aktivitas pendukung juga membantu anak memproses cerita dari sudut pandang baru. Mereka belajar menyampaikan kembali intisari cerita dan memahami pesan moral secara lebih mendalam. Hasilnya, read aloud bukan sekadar membaca, tapi pengalaman yang benar-benar seru.

Jika dilakukan dengan tepat, read aloud tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi, tetapi juga memperkuat ikatan antara orangtua dan anak. Kuncinya adalah membuat prosesnya terasa seru, interaktif, dan penuh kehangatan. Yuk, coba mulai terapkan trik ini di sesi membaca kamu dan anak!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team