Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi sepasang teman bertengkar. (pexels.com/Liza Summer)

Beberapa orang berpendapat, kalau sesama saudara bertengkar itu biasa. Tapi nyatanya, perselisihan di antara saudara kandung itu berbahaya kalau dibiarkan begitu saja, lho. Ada baiknya segera diselesaikan dan berdamai kembali. Karena yang namanya bertengkar sama saudara kandung itu beda dengan teman.

Kalau kesal sama teman mungkin kamu bisa memutus hubungan secara sepihak. Tapi jika kasusnya sama saudara sendiri gak akan segampang itu. Jangan sampai, hanya karena mementingkan ego, lima dampak buruk di bawah ini akan menimpamu, ya!

1. Komunikasi memburuk bahkan saling mengabaikan

Ilustrasi pasangan saling diam. (pexels.com/Alex Green)

Dampak negatif yang pertama tentu saja komunikasi di antara kalian bakal menjadi buruk. Kalau biasanya masih sering tukar kabar atau sekadar bercanda, sekarang hampir gak pernah lagi saling menghubungi. Bahkan saat mendengar kabar saudaramu itu kena musibah, kamu malah pura-pura gak peduli. Padahal kalau mau jujur, sih masih ada perasaan khawatir.

Makanya gak usah berlindung di balik kata gengsi, deh. Mending segera ambil inisiatif untuk tanya kabar saudaramu. Apalagi posisinya kalian sudah gak tinggal satu rumah. Kalau terus saling diam begini, kapan suasananya bakal mencair dan bisa berdamai kembali?

2. Tidak bisa curhat ke sembarang orang karena menyangkut aib keluarga

ilustrasi curhat ke teman (pexels.com/MART PRODUCTION)

Namanya lagi ada masalah begini, pasti rasanya gatal ingin curhat ke salah satu teman. Tapi begitu dipikir-pikir lagi, kok kurang etis ya membicarakan masalah yang menyangkut nama keluarga? Bukannya gak percaya sama teman, cuma jaga-jaga saja takutnya doi nanti keceplosan dan cerita ke orang lain.

Selain itu, kamu sendiri juga malu mengakui kalau lagi gak akur sama saudara sendiri. Nanti apa kata teman-temanmu? Bisa-bisa kamu dibilang kekanak-kanakan, lho. Pada akhirnya kamu cuma bisa meratapi masalahmu sendirian, deh.

3. Membentuk kubu di antara keluarga besar kalau mereka sampai ikut campur

ilustrasi kumpul keluarga (pexels.com/Denys Gromov)

Cepat atau lambat, kalau masalah ini gak segera dituntaskan bakal sampai ke telinga keluarga besar kalian, lho. Gak menutup kemungkinan, mereka akan ikut campur dengan alasan menjadi penengah. Tapi gak jarang yang terjadi malah membuat keluarga besarmu terbagi menjadi dua kubu.

Ada yang mendukungmu dan ada pula yang mendukung saudaramu itu. Bukannya selesai dengan damai, justru masalah yang tadinya ada di antara dua orang saja, jadi merembet ke urusan keluarga. Kalau sudah begini kejadiannya, bakal makin sulit untuk berdamai, sih.

4. Selalu saling menghindar kalau bertemu

ilustrasi orang membuang muka (pexels.com/Mikhail Nilov)

Seperti yang dibahas di awal tadi, ketika bertengkar sama teman kamu masih bisa menghindar darinya. Tapi tidak demikian ketika lawannya adalah saudara kandungmu sendiri. Mungkin sehari-hari kalian masih bisa tak saling sapa atau bertemu. Namun saat ada acara keluarga, mau gak mau kamu harus bertatap muka dengannya, dong.

Mana bisa menghindar terus setiap tahun dan sibuk cari-cari alasan biar gak berada dalam satu tempat yang sama. Lantas mau sampai kapan begitu terus? Padahal yang namanya acara keluarga itu bakal ada terus sampai nanti, lho. Seperti ketika hari raya tiba. Capek juga, kan tiap tahun kucing-kucingan terus?

5. Menjadi beban pikiran orangtua yang mengganggu kesehatan mereka

ilustrasi dekat orangtua (pexels.com/Karolina Grabowska)

Terakhir dan gak kalah pentingnya adalah, dampak yang bakal dirasakan oleh kedua orangtuamu. Tentu saja sebagai orangtua kalian, mereka gak bisa memihak salah satu sisi. Karena semua adalah anak kandung yang disayangi. Melihat kamu dan saudaramu gak akur, tentu membuat ayah serta ibumu sedih.

Buntutnya, perasaan stres yang mereka alami bisa mendatangkan penyakit fisik, lho. Ditambah lagi usia keduanya tak lagi muda. Sebagai anak, sudah sewajarnya bila kalian berusaha membahagiakan kedua orangtua. Salah satunya dengan hidup rukun sebagai saudara.

Pertengkaran di antara saudara kandung memang biasa terjadi. Tapi apa pun itu masalahnya, sebaiknya bisa segera dicari jalan keluarnya. Gak baik bermusuhan terus apalagi sampai memutus tali persaudaraan. Sebab mau bagaimana pun juga, berdamai itu lebih indah dan menyenangkan.

Editorial Team