Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orangtua yang pilih kasih (istockphoto.com/JackF)

Apakah kamu pernah merasa bahwa orangtuamu lebih memfavoritkan saudaramu dibandingkan dirimu? Atau mungkin kamu justru menjadi anak yang lebih disayangi? Fenomena pilih kasih di dalam keluarga bukan hal yang jarang ditemui, tapi dampaknya sangat serius.

Tanpa disadari, sikap pilih kasih bisa meninggalkan luka emosional yang mendalam. Bukan hanya memengaruhi masa kecil, dampaknya dapat dirasakan hingga tua. Penasaran, apa saja dampak buruk yang bisa terjadi? Yuk, simak penjelasannya!

1. Anak berpotensi tidak terpenuhi haknya

ilustrasi orang tua yang pilih kasih (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Anak yang bukan favorit sering kali tidak mendapatkan hak yang sama dengan saudaranya yang menjadi favorit. Baik itu dalam hal perhatian, kesempatan, atau bahkan dukungan finansial untuk pendidikan dan kebutuhan lainnya. Sehingga, si anak terluka secara emosional dan tidak mendapatkan haknya.

Pilih kasih ini tidak hanya merugikan secara emosional, tapi juga dalam berbagai segi. Anak yang bukan favorit mungkin kesulitan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan potensi diri.

Pada akhirnya, perilaku pilih kasih ini bisa mempengaruhi prestasi akademik, karier, dan kehidupan mereka secara keseluruhan. Selain itu, anak yang merasa diperlakukan tidak adil, berpotensi mengembangkan rasa minder dan kurang percaya diri. Mereka bisa tumbuh menjadi individu yang tidak merasa berharga dan sulit memperjuangkan hak-hak mereka di kemudian hari.

2. Kurangnya pemahaman anak terhadap peran sesuai gendernya

Editorial Team

Tonton lebih seru di