7 Hal yang Sering Dirahasiakan Anak Pertama dari Orang Lain

Pekerja keras dan pantang menyerah, begitulah salah satu sifat yang dimiliki rata-rata anak pertama. Mereka memang sosok yang berani mengambil resiko dan pantang mundur sebelum selesai dalam suatu pekerjaan. Tapi bukan berarti mereka bisa melakukan semua hal yang orang lain percayakan. Ada kalanya mereka pun tidak bisa melakukan apa yang orang lain minta, bahkan tidak bisa menuntaskan apa yang sudah ia kerjakan.

Bukan malas atau tidak ingin menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan. Ia hanya membutuhkan bantuan dari orang lain. Alih-alih senang saat mendapatkan kepercayaan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sulit, mereka juga ingin dipandang tidak bisa menyelesaikan dan mendapatkan bantuan. Sebab bagi mereka, selain dipercaya, mereka juga membutuhkan dukungan dari orang lain.

Selalu dianggap memiliki segalanya karena ia yang mandiri dan sangat perhatian, mereka pun bisa saja menolak apa yang diinginkan orang lain kepadanya. Mungkin saja mereka jarang sekali berkata "tidak", bukan karena benar-benar tidak ada, tapi karena tidak enak hati atau "canggung" untuk menolak permintaan orang lain.

Jika saja ada waktu dan kesempatan untuk berkata tidak, mereka sudah pasti akan berkata hal itu. Sebab masih banyak yang mempercayakan ini dan itu, hingga menggantungkan banyak hal kepada sosok yang dinilai sangat baik hati ini. Tapi mereka pun tetap sama seperti yang lain. Manusia biasa yang seringkali tidak suka dengan permintaan orang lain dan ingin rasanya menolak.

Berani, meski banyak yang mengira anak pertama adalah sosok yang berani dan bisa menjadi sandaran bagi orang lain karena jiwa kepemimpinannya ini. Namun banyak pula yang masih menganggap mereka sangat bisa diandalkan. Mereka tidak takut dan mau untuk memperjuangkan orang lain.

Tapi di sisi lain, anak pertama adalah sosok yang juga memiliki rasa takut saat apa yang diminta orang lain tidak sesuai dengan apa yang ia yakini. Meski banyak sekali menahan keinginan dan menyimpannya sendiri, sesungguhnya ada hal yang ingin sekali ia lakukan tanpa arahan dari orang lain. Mereka ingin sekali melakukan sesuatu yang dirasa aman dan membuatnya nyaman untuk melakukannya.

Dituntut untuk selalu ada dan kompeten di berbagai hal sebagai contoh saudara dan orang lain, mereka sama dengan kita. Merasakan lelah dan ingin sekali berhenti melakukannya. Bukan karena tidak suka, mereka hanya ingin sekali beristirahat sejenak untuk melepas beban yang dipikulkan kepadanya selama ini.

Meski tidak selalu dapat diungkapkan, sosok anak pertama yang selalu dianggap kuat dan tegas ini bisa pula melampiaskan rasa lelahnya. Mulai dari istirahat yang sangat panjang, hingga menangis. Sekalipun mereka terlihat baik-baik saja, tapi mereka sama dengan kita semua memiliki rasa lelah yang ingin ditunjukkan. Mereka lelah dengan tuntutan yang dimiliki, lelah dengan segala yang dibebankan kepadanya, hingga lelah itu membuatnya lupa dengan kebutuhannya sendiri.

Tak melulu anak pertama bisa melakukan segalanya seorang diri. Mereka juga tidak selalu bisa melakukan banyak hal dengan mudah dan tidak membutuhkan bantuan siapapun. Yang selama ini orang lain kira dari sosok anak pertama, nyatanya mereka sangkal dalam hati.

Mereka pun bisa merasakan sangat kesepian dan membutuhkan teman. Bukan hanya untuk berbagi suka, tapi juga duka dan rasa lelah yang ia miliki. Selama ini banyak anak pertama yang merasa sangat tertekan saat semua orang bergantung padanya. Mereka seolah tahu bahwa anak pertama adalah sosok yang kuat menerima beban apapun dari orang lain. Padahal semua itu akan merugikan dirinya sendiri. Jika kamu sedang kesepian, bilang saja. Ajak temanmu untuk pergi dan menghiburmu. Tapi pastikan kamu pun ada saat ia membutuhkan seorang teman untuk menghiburnya.

Meski dinilai orang yang sangat keras, mereka lebih kepada sangat tegas dan tahu kemana harus melangkah. Mereka justru dituntut lebih sabar. Menangani sikap dan sifat orang yang memperlakukannya dengan tidak adil. Termasuk sangat sabar dalam menanggapi setiap tuntutan dan harapan yang dibebankan padanya.

Alih-alih tidak bisa marah, justru semakin banyak orang yang tidak menyadarinya. Bukan ia tidak mampu menunjukkan, ia hanya lebih banyak menahan amarah dan segala emosi. Mereka dituntut untuk selalu menjadi orang yang sabar dan kuat. Seolah tidak boleh marah, justru saat mereka banyak diam dan menangis, disitulah emosi mereka mulai terungkap.

Lebih banyak menahan karena tidak ingin merugikan orang lain, dan lebih banyak melakukan banyak hal untuk orang lain. Membuat mereka seringkali melupakan apa yang mereka inginkan sendiri. Anak pertama banyak sekali menahan apa yang mereka inginkan untuk orang lain. Mereka seolah tidak bisa bebas melakukan ini dan itu hanya karena banyak yang lain tidak suka. Jarang sekali mereka mampu meluapkan keinginan dengan baik.

Sekalipun sulit, mereka ingin sekali mengatakan bahwa "aku menginginkan itu". Mereka ingin sekali diperlakukan seperti bagaimana ia memperlakukan orang lain. Mereka bahkan mungkin tidak ingin selalu terlihat baik-baik saja. Mereka pun ingin terlihat lemah dan diperlakukan baik oleh orang lain.

Meski begitu, sosok anak pertama adalah orang yang memiliki bekal yang sangat besar untuk menjalani kehidupan di masa mendatang. Mereka seolah telah banyak makan asam manis kehidupan. Jika kamu mengalami itu semua, maka berbahagialah kamu. Kamu dipilih Tuhan untuk tugas berat ini. Kamu adalah manusia yang sangat istimewa sehingga bisa melakukan segala yang berat dan bisa bertahan hingga saat ini. Jangan ragu menunjukkan siapa kamu. Jangan ragu mengatakan apa yang ingin kamu lakukan. Bahagiakan dirimu sendiri lebih dulu, jika sudah maka kamu bisa membahagiakan orang lain.