Dikutip Verywell Family, Angelica Bottaro, selaku penulis bergelar Psikologi dan sudah ditinjau secara medis oleh Psikiater Michael MacIntyre, MD, mendefinisikan cyber bullying sebagai perilaku penganiayaan atau pelecehan kepada seseorang dengan sengaja yang dilakukan secara terus-menerus melalui penggunaan perangkat elektronik atau bentuk komunikasi elektronik lainnya, seperti media sosial.
Cyber bullying sendiri dapat mencakup pesan, foto, atau apa pun yang diunggah secara online dengan maksud untuk menyakiti, melecehkan, atau merugikan orang lain.
Di era digital ini, cyber bullying semakin marak terjadi. Apalagi, anak-anak dan remaja zaman sekarang sering menggunakan media sosial sebagai kebutuhan sehari-hari. Meskipun cyber bullying terjadi di ruang digital publik, namun tindakan ini juga bisa memberi dampak negatif yang luar biasa di kehidupan nyata, khususnya bagi anak-anak.
Dampak yang ditimbulkan bisa mengarah pada dampak emosional, seperti kekesalan, kesedihan, dan kemarahan terhadap korban. Selain itu, korban pun akan merasa sangat khawatir lantaran tidak dapat mengetahui berapa banyak orang yang telah melihat pesan atau postingan jahat tersebut.
Selain menimbulkan perasaan marah, ada beberapa dampak psikologis dan emosional lainnya yang dapat dirasakan anak di kehidupan nyata akibat cyber bullying. Yuk, ketahui lebih lanjut!