ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Odonata Wellnesscent)
Salah satu dari tujuan pernikahan dalam agama Islam, yaitu untuk mendapatkan keturunan. Untuk mewujudkan hal tersebut, suami dan istri perlu melakukan hubungan seks.
Tidak hanya untuk memperoleh keturunan, berhubungan seks dengan suami juga bisa meningkatkan keharmonisan dalam rumah tangga. Dari Thalqu bin Ali, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa:
"Apabila seorang suami mengajak istrinya untuk berkumpul hendaknya perempuan itu mendatanginya sekalipun ia berada di dapur." (HR.Tirmidzi: 4/387)
Dalam hadis tersebut jelas dipahami bahwa seorang perempuan yang sudah menjadi istri, wajib untuk melayani suaminya meskipun saat itu ia sedang melakukan suatu pekerjaan. Jadi, suami harus diprioritaskan oleh istri dari segala hal yang lainnya.
Hukum bagi istri yang menolak ajakan suaminya untuk berhubungan seks sebenarnya tidak diperbolehkan. Bahkan, ia akan mendapatkan dosa jika menolak dengan alasan yang tidak jelas. Hal ini disampaikan dalam HR Bukhari:
"Jika suami memanggil istrinya untuk tidur bersama (bersenggama), lalu istri menolak sehingga semalam itu suami menjadi jengkel (marah) pada istrinya. Maka para malaikat akan mengutuk istri itu hingga pagi hari." (HR. Bukhari)
Islam memang mengajarkan seorang istri harus hormat dan patuh pada suaminya. Hal ini dikarenakan suami memiliki tanggung jawab dan peran yang lebih besar dalam keluarga. Perlu diingat, kalau suami berperan menanggung keluarganya, baik di dunia dan di akhirat.
Seperti yang telah disebutkan dalam HR. Bukhari, bahwa murkanya malaikat kepada istri yang menolak ajakan suaminya, istri akan dikutuk hingga pagi hari. Bahkan, jika istri berani meninggalkan suaminya dari tempat tidur, maka malaikat pun tetap melaknat perempuan tersebut.