ilustrasi memarahi anak (pexels.com/lizasummer)
Lisan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, yang jika digunakan dengan tidak benar, dampaknya bisa lebih merusak daripada pedang. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW memberikan peringatan tentang pentingnya menjaga perkataan dan memberikan dua pilihan sederhana, mengucapkan kata-kata yang baik atau diam. Hal ini ditegaskan dalam hadis yang bunyinya :
Artinya : “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” [HR Bukhari]
Ketahuilah, ketika ingin berkata kasar kepada anak, ini menandakan bahwa orangtua sedang dipengaruhi oleh kemarahan yang mungkin muncul karena pengaruh buruk setan. Maka untuk mencegah hal ini terjadi, sangatlah penting untuk mencari perlindungan dari pengaruh buruk setan, seperti dengan mengucapkan istighfar. Sebagaimana diriwayatkan oleh Atiyyah sebagai Sa’di Nabi berkata :
“Kemarahan datang dari iblis, iblis dicipatakan dari api dan api padam hanya dengan air. Jadi ketika salah satu dari kamu menjadi marah, dia harus melakukan wudu,” (Abu Dawud).
Allah SWT juga memerintahkan kaum muslimin untuk senantiasa menjaga lisannya dan menggantinya dengan berzikir. Sebagaimana firman-Nya dalam surat An Nisa ayat 114:
Artinya: "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."
Mendidik anak tidak mesti menggunakan kata-kata kasar, apalagi sampai menyakiti hati hati anak. Demikianlah Islam memandang perkataan kasar sebagai hal yang dilarang, apalagi kepada buah hati sendiri. Semoga bacaan ini bisa bermanfaat bagi kamu yang ingin menjadi orangtua yang baik dan bijak.