ilustrasi perempuan sedang mengobrol (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)
Berikut adalah jawaban yang diplomatis hingga bijak. Beberapa di antaranya juga bisa kamu lontarkan untuk memberikan edukasi.
1. Kehamilan itu kan anugerah dari Tuhan. Jadi saya gak bisa menjawab, cuma Tuhan yang bisa jawab.
2. Kita memang ada niat untuk nunggu dulu. Kita berpikir jangka panjangnya, lebih baik siap secara emosional dan mental.
3. Tergantung istri karena itu badan dia dan dia yang melahirkan.
4. Ada banyak orang yang sangat ingin punya anak tapi struggle dengan kesuburan. Aku gak akan bilang apakah aku salah satu di antara mereka atau tidak. Tapi, apakah kamu pernah berpikir bahwa pertanyaan itu akan menyakitkan mereka.
5. Mungkin aku baik-baik saja mendapatkan pertanyaan itu. Tapi, orang lain mungkin tidak sebaik aku dalam merespons pertanyaan itu. Jadi, hati-hati ya kalau bertanya. Jangan membuat orang lain jadi tertekan hanya karena satu pertanyaan yang bukan urusanmu.
6. Sabar, ya. Aku juga berharap, tetapi aku gak bisa mendahului apa yang menjadi kehendak Tuhan atas hidupku.
7. Punya anak itu keputusan yang sangat besar. Aku gak ingin mengambil keputusan terburu-buru untuk punya anak, tapi berakhir dengan membebani anak itu. Aku perlu berpikir lagi.
8. Terima kasih untuk kepedulianmu sudah bertanya. Namun, aku harap kamu paham bahwa anak gak bisa hadir semudah itu.
9. Pertanyaan bagus. Tetapi, aku juga punya satu pertanyaan untukmu sebelum itu. (Langsung mengalihkan pembicaraan)
10. Itu adalah topik yang cukup sensitif. Akan lebih baik dan bijaksana kalau kamu bisa menunggu orang itu yang bercerita tentang kabar bahagianya.
11. Memang lebih mudah untuk bertanya daripada mengalami langsung. Ternyata, cukup lama dari yang kita perkirakan, tapi kami optimis. Gak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Itu dia beberapa ide jawaban ketika ditanya kapan punya anak. Gimana nih, sudah siap menghadapi menjawab pertanyaan itu?