Ilustrasi anak usia dini belajar (Pexels.com/Ksenia Chernaya)
Seni merupakan bagian dari otak kanan yang bertanggung jawab atas kreativitas, imajinasi, dan kemampuan visual-spasial. Jika anak menunjukkan ketertarikan pada seni sejak dini, orangtua dapat memfasilitasinya dengan mendaftarkan mereka ke berbagai les seni. Misalnya, les melukis, menggambar, atau bahkan les musik.
Pasalnya, stimulasi fisik yang diperoleh melalui kegiatan seni seperti melukis dan menggambar membantu anak mengembangkan koordinasi mata-tangan yang lebih baik. Dalam les musik, misalnya, bermain alat musik memerlukan koordinasi antara tangan, mata, dan telinga, yang dapat meningkatkan kemampuan sensorik dan motorik anak.
Tak hanya itu, les seni juga mengajarkan anak mengenai kepercayaan diri. Aktivitas ini mendorong mereka untuk menggunakan berbagai alat dan sarana dalam membuat seni, yang membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam mencoba hal-hal baru dan menghadapi tantangan.
Itulah jenis les untuk anak yang dapat dijadikan referensi bagi orangtua untuk memaksimalkan tumbuh kembangnya sejak dini. Tentunya, les di atas bisa disesuaikan dengan minat dan kesukaan anak agar proses belajarnya menjadi lebih menyenangkan.