Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak sedang tidur (pexels.com/artempodrez)
ilustrasi anak sedang tidur (pexels.com/artempodrez)

Tidur nyenyak sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Sayangnya, masih banyak orangtua yang tanpa sadar melakukan kebiasaan kecil yang justru mengganggu kualitas tidur buah hati. Hal-hal sederhana, seperti membiarkan anak terlalu lama menonton layar hingga menunda jam tidur, bisa membuat mereka sulit mendapatkan istirahat yang cukup.

Kalau anak sering rewel, susah bangun pagi, atau terlihat lelah sepanjang hari, bisa jadi pola tidur mereka terganggu. Nah, biar gak salah langkah, simak kesalahan orangtua yang sering bikin anak kesulitan tidur nyenyak berikut ini.

1. Membiarkan anak terlalu lama menonton layar

ilustrasi anak bermain tablet di samping ayahnya (pexels.com/rdne)

Cahaya biru dari gawai, TV, atau tablet bisa mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu tubuh merasa mengantuk. Itulah mengapa anak-anak yang terlalu lama menatap layar cenderung susah tidur meski sudah waktunya beristirahat. Kebiasaan ini bisa membuat jam biologis mereka bergeser.

Membatasi screen time sebelum tidur sangat penting. Idealnya, hentikan akses layar setidaknya satu jam sebelum anak masuk kamar. Dengan begitu, otak mereka punya cukup waktu untuk rileks dan mempersiapkan tubuh agar bisa tidur lebih nyenyak.

2. Tidak konsisten dengan jadwal tidur

ilustrasi seorang anak menangis (pexels.com/jepgambardella)

Banyak orangtua sering menunda jam tidur anak, terutama di akhir pekan atau liburan. Padahal, jam tidur yang tidak konsisten bisa mengacaukan ritme sirkadian mereka. Akibatnya, anak jadi susah bangun pagi dan cenderung lelah di siang hari.

Menurut Kim West, seorang pekerja sosial bersertifikat, dilansir Parents, anak membutuhkan jadwal tidur siang yang teratur dan waktu tidur malam yang konsisten agar ritme hormon siang dan malam tetap seimbang. Konsistensi dalam jam tidur dan bangun setiap hari membantu tubuh anak menyesuaikan diri. Hasilnya, mereka bisa lebih mudah tertidur dan mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.

“Jadwal tidur berperan besar dalam menjaga ritme biologis anak. Saat jam tidurnya konsisten, tubuh akan otomatis merasa mengantuk di waktu yang sama setiap malam. Namun jika terus berubah-ubah, efeknya mirip jet lag harian yang membuat tubuh bingung kapan waktunya beristirahat,” jelas Lisa Meltzer, PhD, spesialis tidur anak di National Jewish Health, Denver, dilansir Parents.

3. Terlalu banyak aktivitas sebelum tidur

ilustrasi membaca bersama anak (pexels.com/lina)

Sebagian orangtua mengizinkan anak bermain terlalu aktif menjelang malam. Aktivitas yang terlalu merangsang bisa membuat anak sulit menenangkan diri. Padahal, tubuh butuh waktu transisi dari keadaan aktif menuju relaksasi.

“Kalau anak masih berlarian, mereka akan semakin sulit untuk tertidur,” kata Dr. Judith Owens, MD, direktur pusat gangguan tidur anak di rumah sakit anak di Boston, dilansir Parents.

Sebaiknya, ciptakan rutinitas tenang sebelum tidur, seperti membaca buku atau mendengarkan musik lembut. Kegiatan sederhana ini membantu anak merasa aman dan rileks. Hasilnya, mereka bisa tertidur lebih cepat tanpa drama.

4. Menggunakan tidur sebagai hukuman

ilustrasi memarahi anak (pexels.com/gabbyk)

Beberapa orangtua masih menjadikan tidur lebih awal sebagai bentuk hukuman. Hal ini bisa membuat anak mengasosiasikan tidur dengan sesuatu yang negatif. Akibatnya, mereka justru menolak waktu tidur karena merasa dipaksa.

Sebaliknya, tidur harus dikenalkan sebagai aktivitas positif dan menyenangkan. Orangtua bisa menekankan bahwa tidur membantu tubuh tumbuh sehat dan penuh energi. Dengan cara ini, anak lebih mudah menerima jam tidur tanpa perlawanan.

5. Memberi makanan atau minuman manis menjelang malam

ilustrasi ibu dan anak bermain (pexels.com/anylane)

Camilan manis atau minuman berkafein di malam hari bisa membuat anak tetap terjaga. Gula memberi energi tambahan yang justru membuat mereka sulit mengantuk. Apalagi, sistem pencernaan juga ikut bekerja keras saat harusnya tubuh mulai istirahat.

“Makanan manis bisa membuat tidur jadi terganggu. Karena itu, sebaiknya hindari makan apa pun, terutama camilan manis, setidaknya dua jam sebelum tidur,” kata Dr. Paul Kelley, peneliti pola tidur, dilansir BBC.

Alih-alih memberi makanan manis, pilih camilan sehat seperti buah atau susu hangat. Pilihan ini lebih ramah bagi tubuh anak sekaligus membantu mereka merasa kenyang. Hasilnya, tidur jadi lebih tenang tanpa gangguan.

6. Tidak menciptakan lingkungan tidur yang nyaman

ilustrasi anak sedang tidur (pexels.com/olly)

Kamar tidur yang terlalu terang, bising, atau panas bisa mengganggu kualitas tidur anak. Lingkungan yang tidak kondusif membuat mereka sering terbangun di tengah malam. Hal ini tentu memengaruhi suasana hati dan energi mereka di keesokan hari.

Orangtua bisa mulai dengan menjaga kamar tetap tenang, gelap, dan sejuk. Menggunakan lampu tidur redup atau white noise juga bisa membantu anak merasa lebih aman. Semakin nyaman suasana kamar, semakin mudah anak terlelap.

7. Mengabaikan tanda-tanda kantuk anak

ilustrasi ayah dan anak sedang tertidur (pexels.com/rdne)

Anak biasanya menunjukkan tanda kantuk lewat mengucek mata, menguap, atau jadi lebih rewel. Sayangnya, banyak orangtua yang mengabaikan tanda ini dan justru menunda jam tidur. Akibatnya, anak jadi terlalu lelah dan malah sulit tidur.

Menangkap tanda kantuk anak tepat waktu sangat penting. Begitu tanda muncul, segera arahkan mereka untuk bersiap tidur. Dengan begitu, anak bisa terlelap sebelum tubuhnya terlalu lelah.

8. Menemani anak terlalu lama hingga ketergantungan

ilustrasi orangtua menemani anak tidur (pexels.com/cottonbro)

Banyak orangtua terbiasa menemani anak sampai tertidur, bahkan berjam-jam. Kebiasaan ini bisa membuat anak bergantung dan sulit tidur sendiri. Akhirnya, setiap kali terbangun di malam hari, mereka mencari orangtua untuk kembali tenang.

Sebagai gantinya, latih anak agar bisa tidur mandiri secara perlahan. Misalnya, temani mereka sebentar lalu tinggalkan kamar dengan lembut. Cara ini membantu anak merasa percaya diri sekaligus belajar tidur nyenyak tanpa bergantung pada orang lain.

Kesalahan kecil dalam pola asuh bisa berdampak besar pada kualitas tidur anak. Mulai dari screen time berlebih hingga pola tidur tidak konsisten, bisa membuat mereka kesulitan istirahat. Dengan memahami kesalahan ini, orangtua bisa lebih bijak dalam membangun rutinitas tidur yang sehat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team