Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membangunkan anak (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi membangunkan anak (pexels.com/cottonbro studio)

Membangunkan anak untuk salat subuh memang bukan perkara mudah. Terlebih lagi, di saat pagi buta ketika udara masih dingin dan suasana masih sunyi, anak-anak biasanya masih terlelap dalam tidurnya. Namun, sebagai orang tua, membangunkan mereka untuk melaksanakan salat subuh adalah bagian dari mendidik dan menanamkan nilai agama sejak dini.

Jangan sampai rasa kasihan melihat anak tidur lelap membuat orang tua membiarkannya melewatkan kewajiban ibadah. Jika dibiarkan terus-menerus, anak bisa tumbuh dengan kebiasaan meninggalkan salat, yang tentu akan sulit diubah saat mereka dewasa.

Lalu, bagaimana cara efektif membangunkan anak untuk salat subuh? Berikut ini lima tips yang bisa diterapkan.

1. Pastikan anak tidur cukup dan teratur

ilustrasi sedang tidur (pexels.com/Ron Lach)

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah memastikan anak tidur cukup di malam hari. Anak usia 5–10 tahun umumnya membutuhkan waktu tidur sekitar 10–11 jam setiap malam. Sedangkan, anak usia remaja memerlukan 8–9 jam tidur setiap harinya.

Karena itu, biasakan anak tidur lebih awal. Kurangi aktivitas yang bisa membuat mereka begadang, seperti bermain gadget atau menonton televisi hingga larut malam. Dengan rutinitas tidur yang teratur, tubuh anak akan lebih mudah beradaptasi untuk bangun lebih pagi dalam kondisi segar dan siap melaksanakan salat subuh.

2. Bangunkan dengan kata-kata yang lembut

ilustrasi membangunkan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Cara membangunkan anak juga sangat berpengaruh pada mood mereka di pagi hari. Hindari membangunkan anak dengan suara keras atau membentak, karena hal itu bisa membuat mereka malas atau bahkan membenci aktivitas bangun pagi.

Sebaliknya, gunakan kata-kata yang lembut dan penuh kasih sayang. Panggil nama mereka dengan suara pelan, sentuh lembut pundaknya, atau bisikkan kata-kata manis untuk mengajaknya bangun. Anak-anak yang dibangunkan dengan cara penuh cinta biasanya akan lebih mudah merespon dan merasa dihargai.

3. Beri peringatan jika masih sulit bangun

ilustrasi membangunkan anak (pexels.com/cottonbro studio)

JIka anak sudah memasuki usia wajib salat dan tetap sulit dibangunkan, orang tua bisa mulai memberi peringatan dengan cara yang tegas tapi tetap penuh kasih. Setelah membangunkan dengan kata-kata lembut tapi anak belum juga bangun, berikan peringatan agar ia segera bangkit dan duduk, jangan terus berbaring.

Jika masih juga belum merespons, orang tua boleh mengambil tindakan ringan, seperti menarik selimutnya, memencet ibu jari kakinya, atau memercikkan sedikit air ke wajah sang anak. Cara ini bukan untuk membuat anak kaget atau marah, tapi untuk membantunya lebih cepat sadar dari rasa kantuk.

Setelah itu, arahkan anak untuk segera bangun, beranjak dari tempat tidur, dan mengambil air wudhu. Setelah berwudhu, rasa kantuk akan berkurang dan anak akan lebih siap untuk melaksanakan salat subuh.

4. Berikan kata-kata motivasi

ilustrasi memberikan motivasi kepada anak (pexels.com/Timur Weber)

Anak-anak perlu memahami alasan mengapa mereka harus bangun untuk salat subuh. Cobalah sesekali bercerita tentang keutamaan salat subuh, misalnya bahwa salat subuh adalah salah satu kunci menuju surga, dan Allah akan memberikan pahala besar bagi siapa saja yang menjaga salat subuhnya.

Kamu juga bisa mengaitkan manfaat salat subuh dengan kehidupan sehari-hari, seperti membuat hati lebih tenang, tubuh lebih sehat, dan rezeki lebih berkah. Dengan motivasi ini, anak akan merasa bahwa salat subuh adalah sesuatu yang penting dan bernilai.

5. Jadilah contoh yang baik

ilustrasi salat (pexels.com/Timur Weber)

Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka cenderung meniru apa yang mereka lihat, bukan hanya apa yang mereka dengar. Karena itu, penting bagi orang tua untuk menjadi teladan dalam menjaga salat lima waktu.

Ketika anak melihat kedua orang tuanya rutin bangun pagi untuk salat subuh, mereka akan lebih mudah meniru kebiasaan tersebut. Selain itu, biasakan tidur lebih awal bersama anak agar seluruh anggota keluarga memiliki pola tidur yang sehat dan disiplin waktu yang baik.

Dengan menerapkan lima cara di atas, anak-anak akan lebih mudah terbiasa bangun untuk salat subuh. Memang, membangunkan anak untuk salat subuh bukan perkara mudah, dibutuhkan kesabaran, ketekunan, dan keteladanan dari orang tua. Namun, dengan menciptakan lingkungan yang baik dan konsisten, anak akan tumbuh dengan kebiasaan menjalankan salat lima waktu tanpa merasa terbebani.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team