Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pengadaan barang saat bencana alam (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi pengadaan barang saat bencana alam (pexels.com/cottonbro studio)

Rencana kesiapsiagaan keluarga merupakan perencanaan terkait kondisi darurat akibat bencana baik saat berada di dalam maupun luar rumah. Rencana kesiapsiagaan keluarga dibuat melibatkan anggota keluarga agar memastikan mereka memahami dan menyetujui hal tersebut. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Panduan Kesiapsiagaan Bencana untuk Keluarga.

Penting bagi setiap keluarga memahami pedoman terebut terlebih mengingat letak geografis Indonesia. Untuk itu, pahami beberapa hal terkait rencana kesiapsiagaan bagi keluarga dalam artikel di bawah ini.

1. Perhatikan hal-hal ini untuk membuat rencana kesiapsiagaan keluarga

Ilustrasi bencana alam (pexels/Artūras Kokorevas)

Rencana kesiapsiagaan bencana untuk keluarga dapat mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini:

  • Mengetahui ancaman bencana yang dapat terjadi di sekitar mereka

  • Mengetahui cara melindungi diri jika terjadi bencana

  • Mengenali bagian dari dalam rumah yang dapat dijadikan sebagai perlindungan

  • Menghindari bagian di dalam rumah yang berisiko membahayakan

  • Mengetahui jalur evakuasi yang telah disepakati

  • Mengetahui titik kumpul di luar rumah yang telah disepakati

  • Menyiapkan perlengkapan standar keadaaan darurat bencana untuk keluarga

  • Mencatat nomor telepon setiap anggota keluarga

  • Mencatat nomor nomor penting untuk keadaan darurat bencana

  • Mencatat nomor telepon penting terkait aktivitas setiap anggota keluarga

  • Mempraktikkan rencana kesiapsiagaan keluarga yang telah disepakati

  • Memperbaiki kekurangan yang terjadi saat praktik rencana kesiapsiagaan keluarga

  • Menyesuaikan kembali perencanaan sesuai kondisi terakhir ancaman bencana, perubahan anggota keluarga serta kondisi rumah.

Rencana aksi kesiapsiagaan keluarga

2. Standar minimal perlengkapan kesiapsiagaan keluarga

ilustrasi bencana alam (unsplash.com/Chris Gallagher)

Perlengkapan kesiapsiagaan keluarga menjadi paket kebutuhan dasar yang penting untuk dipersiapkan sebelum terjadinya bencana. Perlengkapan ini setidaknya mengakomodir keadaan darurat selama 3x24 jam.

Tujuan memenuhi kebutuhan dasar keluarga pada kondisi tidak ada bantuan sama sekali atau belum ada bantuan. Berikut standar minimal perelngkapan kesiapsiagaan keluarga:

  • Persiapan perlengkapan untuk memenuhi peralatan minimal bertahan hidup pada kondisi darurat

  • Siapkan makanan tahan lama yang mudah dibawa

  • Siapkan dan masukkan dokumen/surat-surat penting ke dalam map plastik tertutup rapat, terdiri dari fotokop KTP/SIM/Paspor/Kartu BPJS/Kartu ATM/buku nikah, buku tabungan, surat berharga seperti sertifikat tanah/BPKB/STNK/Ijazah

  • Sebaiknya dokumen penting dibuatkan salinannya dan simpan di area yang aman. Dapat juga salinan dibuat secara digital.

  • Masukan beberapa perlengkapan ke dalam tas siaga darurat untuk bertahan hidup setidaknya 3x24 jam

  • Perlengkapan dalam tas siaga darurat perlu diperiksa kembali setiap 3 (tiga) bulan, ganti makanan dan minuman dengan masa berlaku yang lebih baru

  • Cocokkan isi perlengkapan ini dengan kondisi anggota keluarga saat itu, misalnya jika memiliki anggota keluarga lansia/bayi/disabilitas, barang yang diperlukan mungkin perlu dipersiapkan kembali

  • Perlengkapan yang sama juga diperlukan di tempat kerja dan kendaraan

3. Isi tas siaga darurat untuk bertahan 3x24 jam

Tas Siaga Bencana. (instagram.com/bnpb_indonesia)

Tas siaga dipersiapkan untuk menghadapi kondisi darurat. Tas siaga darurat berisi kebutuhan dasar yang sekiranya dapat membantu seseorang bertahan dalam kurun waktu 3hari. Berikut adalah beberapa barang dalam tas siaga darurat berdasarkan Panduan Kesiapsiagaan Bencana untuk keluarga oleh BNPB:

  • Perlengkapan P3K sederhana (kassa, perban, plester obat, gunting kecil, peniti dan penjepit/pinset) dan obat-obatan umum (obat batuk, sakit kepala, sakit lambung, diare, minyak kayu putih, dan obat gosok seperti balsem/ remason) yang biasa digunakan oleh keluarga

  • Senter dan cadangan baterai

  • Lilin dan korek api

  • Peluit

  • Selimut dan baju ganti

  • Jas hujan plastik

  • Kabel charger/pengisi daya/pengisi baterai HP

  • Buku tulis kecil dan pulpen

  • Air minum dalam botol minimal 2liter/hari/orang

  • Makanan yang siap dimakan dan tahan lama seperti biskuit, coklat, kue kering

  • Jika ada bayi, siapkan bubur bayi dan susu bubuk sesuai usianya, bedak bayi/minyak telon/pampers/perlak

  • Jika ada orang tua dan dengan sakit, maka siapkan obat- obatan cadangan

  • Perlengkapan kebersihan pribadi (sabun/sikat gigi/odol/pembalut wanita/pampers/handuk kecil/perlak/tisu basah)

  • Piring dan sendok plastik

  • Jika ada hewan peliharaan, siapkan makanan dan tempat makan, kalung dan tali tuntun serta obat yang dibutuhkan

Jangan lupa untuk mencatat nomor penting untuk mendapatkan informasi terbaru ketika menghadapi situasi darurat atau meminta pertolongan. Beberapa nomor darurat yang harus dimiliki, disesuaikan dengan daerah masing-masing atau momor lokalitas. Sebaiknya menyimpan nomor kontak polisi, pemadam kebakaran, SAR/Basarnas, penerangan, PLN, BMKG, BNPB, ambulans, dan lain-lain

Editorial Team