Data menunjukkan bahwa orang tua di bawah usia 40 tahun di Indonesia empat kali lebih mungkin mencari konsultan kesehatan mental bagi anak-anak mereka dibandingkan dengan orang tua berusia di atas 50 tahun. Pergeseran ini paling terlihat di kalangan keluarga perkotaan dengan pendapatan menengah atas, di mana kesehatan mental kini menjadi nilai penting dalam rumah tangga. Mencari bantuan tidak lagi dianggap tabu, melainkan menjadi tanda pola asuh yang proaktif dan berlandaskan nilai-nilai.
"Kita sering berbicara tentang mempersiapkan anak untuk masa depan, tetapi sesungguhnya pekerjaan dimulai dari bagaimana kita merespons mereka hari ini. Ketika seorang anak merasa kesal, lalu orang tua hadir bukan hanya secara fisik tetapi juga secara emosional, saat itu otak sedang dibangun," kata psikiater dr. Elvine Gunawan, SpKJ.
Momen itu, menurutnya, mengajarkan kepercayaan, kemampuan mengatur diri, dan ketangguhan. Bagi Gen Alpha yang tumbuh di dunia yang terus berubah, keamanan emosional bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dasar. Praktis, mengasuh anak pada era ini tidak lagi soal kontrol, melainkan soal koneksi.
IDN menggelar Indonesia Summit (IS) 2025, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema "Theme: Thriving Beyond Turbulence Celebrating Indonesia's 80 years of purpose, progress, and possibility". IS 2025 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.
IS 2025 diadakan pada 27 - 28 Agustus 2025 di Tribrata Dharmawansa, Jakarta. Dalam IS 2025, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2026.
Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute. Melalui survei ini, IDN menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z, apa nilai-nilai yang mendasari tindakan mereka. Survei dilakukan pada Februari sampai April 2025 dengan studi metode campuran yang melibatkan 1.500 responden, dibagi rata antara Milenial dan Gen Z.
Survei ini menjangkau responden di 12 kota besar di Indonesia, antara lain Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, dan Makassar.