Ilustrasi pola asuh (pexels.com/Karolina Grabowska)
Anak yang mendapatkan pola asuh helikopter kemungkinan akan merasa risih hingga terkekang. Hal ini karena orangtua terlalu mengawasi mereka. Lalu apa alasan orangtua terjebak dalam pola asuh seperti ini? Berikut beberapa faktor pemicunya.
1. Tidak ingin anaknya mengalami kegagalan
Kegagalan yang dialami anak adalah hal lumrah. Tapi orangtua yang punya pola asuh helikopter ingin mencegah ketidakbahagiaan, ketidakmampuan, dan tantangan yang dihadapi anaknya. Padahal apa yang dihadapi anak dalam kehidupannya akan memberikan banyak pelajaran.
2. Merasa cemas dengan apa yang akan dihadapi anak
Helicopter parenting lebih mengotrol kehidupan anak dengan alasan melindungi. Orangtua seakan mengambil alih kehidupan anaknya dan mereka yakin bisa melindungi anaknya agar tak tersakiti atau dikecewakan.
3. Overcompensation
Orangtua yang masa kecilnya merasa tidak dicintai atau diabaikan, ada kecenderungan kelak memperlakukan anaknya secara berlebihan. Biasanya hal ini dikarenakan mereka berusaha memperbaiki kekurangan orangtuanya dulu dalam pola pengasuhan.
4. Pengaruh dari orangtua lain
Terkadang orangtua suka mengurusi kehidupan orangtua lain sampai meniru pola asuhnya, terutama jika mereka terlalu memerhatikan anaknya. Hal ini justru memicu perasaan bersalah karena merasa tidak masuk ke dalam kehidupan anak. Alhasil, dari perasaan ini mendorong orangtua terlalu ikut campur kehidupan anaknya dan tak sadar terjebak pola asuh helikopter.