Ilustrasi anak baca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Saat dewasa, banyak orang tak suka membaca buku karena melelahkan dan membosankan. Padahal, buku merupakan sarana untuk memahami suatu topik secara lebih luas ataupun meningkatkan daya imajinasi seseorang.
Untuk itu, orangtua diharapkan dapat membekali anak dengan keterampilan membaca. Tak hanya sekadar bisa mengeja sebuah kalimat, namun juga memahami setiap bacaan.
"Nah kalau anak sudah membaca, rasa senang di dalam membaca dia akan ingin terus-terusan membaca. Karena membaca itu kan adalah sebuah keterampilan yang perlu dimiliki seumur hidupnya si anak," ujar Devi mendorong orangtua untuk mengajarkan dan membiasakan anak membaca.
Anak yang terbiasa membaca akan mudah memahami suatu bacaan yang kompleks. Kemampuan ini pada dasarnya dibentuk dari motivasi diri yang kuat, sebagaimana diterangkan oleh Co-founder Rabbit Hole ini.
"Jadi ketika anak punya motivasi dari dalam diri, dia akan punya motivasi untuk bisa belajar membaca dengan lebih efektif. Dia akan belajar membaca, dia akan pengin paham, jadi dia paham dari dalam diri sendiri, dia akan memotivasi untuk baca terus menerus," kata perempuan jebolan Universitas Indonesia ini.
Untuk mendapatkan manfaat sebanyak mungkin dari sebuah buku, anak harus memiliki kemampuan analisis dan berpikir kritis sehingga memahami konteks secara komprehensif. Mengetahui hal tersebut, orangtua bisa memanfaatkan buku cerita anak untuk menerapkan kebiasaan membaca tersebut.
Devi menambahkan alasan pentingnya membaca buku bagi anak, "Jadi penting banget untuk kita memotivasi anak, bukan untuk baca cepat-cepatan tapi belajar membaca dari dalam dirinya, biar kemampuannya dibawa seumur hidup, biar dia bisa humble, bisa punya banyak pengetahuan, bisa belajar berbagai sudut pandang, gak mudah ngegas, seperti itu."