ilustrasi remaja (pexels.com/cottonbro studio)
Remaja mungkin juga menunjukkan sinyal mengelak. Misalnya, ia memalingkan wajah ketika diajak bicara, memutar mata, atau melipat tangan dan menunjukkan sikap acuh ketika diajak bicara. Menurut Vaughan bahasa tubuh yang defensif ini bisa berarti ia tidak ingin membuka diri.
Di sisi lain, Gordon mengungkapkan jika berlanjut, gejala ini mungkin akan sampai pada penarikan diri dari lingkungan. Remaja mungkin akan menghindari temannya, keluarga, atau aktivitas biasanya. Ketika gejala ini muncul, bisa jadi tanda red flag, nih.
Cukup banyak tanda-tanda red flag yang diutarakan remaja lewat perilakunya. Namun melihat sifat remaja yang masih berubah-ubah, berbagai tanda di atas bisa jadi bukanlah suatu masalah, sih.
Lantas, bagaimana membedakannya? Susan Tellone, RN, BSN, CSN, MSN, direktur klinis Masyarakat untuk Pencegahan Bunuh Diri Remaja menyatakan dalam Parents bahwa ada toleransi waktu sekitar 2 minggu untuk memastikannya.
“Setiap orang mengalami hari yang buruk atau bahkan beberapa hari yang buruk, tetapi jika suasana hati yang buruk, sedih, atau murung itu berlangsung selama dua minggu atau lebih, orang tua, wali, dan pengasuh harus terlibat dalam percakapan dengan anak remaja mereka tentang apa yang mereka alami," katanya.
Itulah sedikit ulasan tentang sinyal red flag remaja yang memiliki masalah menurut psikolog. Masa remaja memang cukup sulit dilalui. Semoga orangtua dan remaja bisa kompak dalam menjalani masa peralihan ini, ya.