5 Situasi Tepat Mengatakan "Jangan" pada Anak, Saatnya Ajari Kebaikan!

Kalimat negatif disertai kata 'jangan' sering kali disarankan oleh para psikolog untuk dihindari orangtua. Ini karena pada usia balita, anak sulit menyimpulkan kalimat negatif.
Menurut beberapa penelitian, terlalu sering mengatakan 'jangan' pada anak bisa menyebabkan rasa percaya dirinya tidak berkembang maksimal. Anak jadi memiliki batasan untuk mengeksplor hal baru dan ini akan menutup inisiatif serta daya kreatifnya.
Maka dari itu, terdapat beberapa situasi tepat mengatakan "jangan" pada anak. Yuk simak beberapa poin berikut!
1. Ketika tindakan anak dapat menyakiti seseorang atau merusak
Dalam situasi seperti ini, ada baiknya orangtua menawarkan alternatif sehingga dapat mengarahkan anak pada kegiatan yang aman. Tawaran alternatif ini bukan bermaksud untuk meredam niat anak melakukan sesuatu, tapi lebih ke opsi yang lebih baik.
Berikan penjelasan kenapa anak tidak boleh melakukan hal tersebut. Dengan demikian, pelan-pelan anak akan mengerti.