Pernahkah merasa frustrasi ketika anak dapat menghafal sesuatu, tetapi tidak benar-benar memahami apa yang dipelajarinya? Anak mungkin mampu menyebutkan definisi atau rumus, tetapi kesulitan menggunakannya di dunia nyata. Ini adalah dilema yang sering dihadapi oleh banyak orangtua.
Sebagai orangtua, tentu ingin anak tidak hanya pintar secara akademik tetapi juga mampu berpikir kritis, kreatif, dan memahami konsep dengan baik. Namun, kenyataannya, banyak anak terjebak dalam pola belajar yang hanya berfokus pada hafalan. Hasilnya, mereka kesulitan saat dihadapkan pada masalah nyata yang membutuhkan penerapan pengetahuan.
Kunci dari proses belajar yang efektif adalah membawa anak dari sekadar "menghafal" ke tahap "memahami." Untuk mencapai ini, dibutuhkan strategi yang kreatif, relevan, dan menyenangkan. Berikut strategi yang bisa diterapkan untuk membantu anak belajar lebih efektif dan bermakna.