Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
imdb.com/© JTBC

Keluarga adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Namun, kita harus mengakui bahwa ada keluarga yang toksik.

Keluarga semacam ini bisa menyakiti satu sama lain, baik secara fisik maupun emosi. Walaupun begitu, banyak yang masih berusaha untuk tetap bersama dengan keluarga yang toksik itu dengan alasan cinta.

Secara emosional, anak yang tinggal dengan keluarga toksik seringkali merasa buruk akan dirinya sendiri dan merasa tak diterima. Keluar dari kungkungan keluarga pun, masih dianggap sebagai hal yang tabu dan egois.

Padahal, ia harus keluar karena ada perlakuan yang salah dari keluarga. Lalu, kapan waktu yang tepat?

1. Saat perlakuan keluarga sudah sangat berdampak pada diri sendiri

imdb.com/© JTBC

Lepas dari keluarga tentu adalah keputusan yang sulit. Kebanyakan orang tetap melanjutkan hubungan walaupun menanggung beban dan rasa sakit yang disebabkan oleh mereka.

Kamu bisa menetapkan batas-batas tertentu pada keluarga agar tetap bisa memiliki ruang gerak. Kalau keluarga tetap melewati batas itu, bahkan bersikap kasar, kamu berhak keluar dan menjauh karena kamu juga berhak bahagia.

2. Saat sudah tidak ada sisi positif yang bisa diambil dari hubungan tersebut

Editorial Team

Tonton lebih seru di