6 Tantangan Merawat Orangtua Sakit, Mental dan Finansial Kudu Kuat

Sakitnya orangtua tentu bukan hal yang diharapkan oleh anak. Akan tetapi, cepat atau lambat kamu akan mengalaminya juga seiring kedua orangtua memasuki usia lanjut. Sakit yang lebih berat dari sekadar flu atau capek dan gak bisa diobati dengan obat yang dijual bebas.
Di titik inilah kedewasaanmu akan sangat diuji. Merawat orangtua yang sakit tidak sekadar mengantarnya sekali ke dokter. Kondisi kesehatannya dapat terus menurun dan membutuhkan pendampingan penuh baik saat perawatan di rumah sakit, pemulihan di rumah, terapi-terapi selanjutnya, serta kegiatannya sehari-hari.
Kondisi seperti ini bisa berlangsung lama sehingga kamu harus beradaptasi dengan perubahan besar dalam hidupmu. Dari dahulu orangtua yang mengurusmu menjadi dirimu yang bertanggung jawab penuh atas mereka. Beberapa dari tantangan berikut ini mungkin juga kamu alami.
1. Orangtua susah diajak ke rumah sakit apalagi rawat inap
Orangtua yang sudah cukup terbiasa pergi ke rumah sakit buat berobat pun dapat mendadak menolak ketika merasakan kali ini sakitnya lebih parah. Sikapnya menjadi berkebalikan dengan yang seharusnya dilakukan. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa takut menghadapi diagnosis dokter dan perawatan yang panjang.
Sementara itu, kamu juga gak bisa memaksa orangtua yang masih dalam keadaan sadar buat dibawa ke rumah sakit. Dirimu harus mengeluarkan segala bujuk rayu dan pertimbangan sampai orangtua bersedia ke rumah sakit. Tapi setibanya di rumah sakit pun, perilaku orangtua dapat cenderung emosional.
Orangtua yang dalam kondisi sakit dan lemah makin tidak bisa bersabar ketika harus mengantre. Kadang petugas medis pun menjadi sasaran kejengkelannya, apalagi jika orangtuamu memang mudah kehabisan kesabaran. Kalau orangtua harus dirawat inap, selama di rumah sakit mereka juga dapat lebih rewel daripada anak-anak.