Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ayah dan anak bermain (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi ayah dan anak bermain (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Cuaca buruk seperti hujan deras, angin kencang, atau mendung sepanjang hari memang bisa bikin suasana rumah jadi sendu. Apalagi untuk anak-anak yang biasanya aktif bermain di luar, situasi seperti ini terasa seperti penjara kecil yang membatasi gerak dan kebebasan mereka. Tak heran kalau mereka mudah rewel, cepat bosan, dan akhirnya meminta menonton atau bermain gadget terus-menerus. Padahal, terlalu sering menyalakan gadget saat bosan bukan solusi jangka panjang yang baik.

Orang tua perlu punya banyak akal untuk membuat suasana rumah tetap hidup meski langit di luar sedang murung. Kuncinya adalah menghadirkan kegiatan yang menarik, melibatkan emosi dan kreativitas anak, dan tetap menyenangkan tanpa harus bergantung pada layar. Dengan ide-ide yang tepat, anak-anak bisa tetap ceria, aktif, dan merasa hari-hari mereka tetap seru meskipun gak bisa keluar rumah. Berikut ini tujuh tips seru yang bisa kamu coba supaya anak gak cepat bosan di rumah saat cuaca sedang gak bersahabat.

1. Bikin tenda atau benteng dari selimut, jadikan petualangan dalam rumah

ilustrasi anak-anak bermain di tenda (pexels.com/Kindel Media)

Anak-anak suka banget bermain peran dan menciptakan dunia imajinasinya sendiri. Salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk mengisi waktu saat hujan adalah membuat tenda dari selimut, bantal, dan kursi. Mereka bisa menyebutnya ‘markas rahasia’, ‘kemah di gunung’, atau ‘rumah pohon ajaib’. Dengan suasana yang berbeda dari biasanya, anak akan merasa seperti sedang berpetualang meski tetap di dalam rumah.

Kegiatan ini bisa dilanjutkan dengan membaca buku di dalam tenda, piknik kecil dengan camilan, atau berpura-pura jadi penjaga hutan yang melawan monster hujan. Imajinasi mereka akan berjalan liar dan mengisi waktu berjam-jam dengan antusias. Selain menyenangkan, kegiatan ini juga memperkuat keterampilan naratif dan kemandirian anak dalam bermain. Dan yang pasti, semua ini bisa dilakukan tanpa perlu menyalakan gadget sama sekali.

2. Ajak anak eksperimen sains sederhana dari bahan dapur

ilustrasi ayah dan anak perempuan remaja (pexels.com/Andy Barbour)

Siapa bilang sains harus ribet dan butuh alat mahal? Anak-anak bisa jadi ilmuwan kecil di dapur dengan bahan yang sudah ada, seperti soda kue, cuka, pewarna makanan, atau sabun cuci piring. Contohnya, kamu bisa mencoba eksperimen ‘gunung meletus’ dari baking soda dan cuka, atau membuat pelangi dari sabun dan susu. Anak-anak akan terpukau dengan reaksi-reaksi seru yang terjadi di depan mata mereka.

Selain bikin mereka sibuk, eksperimen semacam ini juga bisa menumbuhkan rasa ingin tahu dan cinta belajar. Kamu bisa mengajak mereka menebak hasil percobaan, lalu menjelaskan sedikit tentang prosesnya dengan bahasa yang sederhana. Waktu akan berlalu tanpa terasa, dan anak jadi lebih menghargai ilmu pengetahuan sejak dini. Jangan lupa siapkan celemek atau koran di lantai, karena eksperimen ini sering bikin dapur jadi agak berantakan tapi penuh tawa.

3. Libatkan anak dalam masak-masak ringan atau bikin camilan bareng

ilustrasi ayah dan anak perempuan masak bersama (pexels.com/Annushka Ahuja)

Cuaca dingin dan hujan adalah waktu yang sempurna untuk membuat makanan hangat atau camilan manis. Anak-anak bisa diajak membantu membuat kue kering, donat mini, atau sekadar menghias roti panggang dengan topping lucu. Meski kamu tetap memegang kendali atas kompor dan oven, biarkan anak mengaduk adonan, menata bahan, atau memberi taburan sesuai kreativitasnya.

Melibatkan anak di dapur bukan hanya soal mengisi waktu, tapi juga memberi mereka pengalaman belajar yang menyenangkan. Anak bisa mengenal tekstur bahan makanan, belajar menghitung, dan mengenal urutan kerja. Setelah selesai, kalian bisa menikmati hasil buatan sendiri sambil mendengarkan hujan turun di luar. Momen seperti ini akan jadi kenangan manis yang mereka ingat seumur hidup.

4. Buat proyek kerajinan tangan yang bisa dipajang di rumah

ilustrasi bermain DIY (pexels.com/Vanessa Loring)

Anak-anak suka membuat sesuatu yang bisa mereka lihat hasilnya langsung. Kamu bisa ajak mereka membuat kerajinan tangan sederhana seperti bingkai foto dari stik es krim, lukisan jari, topi dari kertas bekas, atau boneka dari kaus kaki. Proyek seperti ini gak membutuhkan banyak bahan mahal, hanya kreativitas dan sedikit ruang untuk berantakan.

Kegiatan ini juga membantu anak mengembangkan koordinasi tangan-mata, kesabaran, dan rasa percaya diri. Apalagi jika hasil karya mereka dipajang di ruang tamu atau ditempel di pintu kulkas, anak akan merasa dihargai dan bangga. Kamu bisa menyebut hari itu sebagai ‘Hari Galeri Karya’, di mana semua hasil kerajinan mereka jadi bintang utamanya. Tanpa sadar, waktu hujan pun terlewati dengan penuh warna.

5. Buat pertunjukan drama mini atau teater boneka sederhana

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Anak-anak sangat menikmati bermain peran, dan kamu bisa menyalurkan energi mereka dengan membuat panggung kecil dari kardus atau gorden. Ajak anak bermain drama mini dengan cerita buatan sendiri atau menghidupkan tokoh dari buku favoritnya. Kalau gak ada boneka tangan, kamu bisa membuat sendiri dari kaus kaki lama atau kertas.

Pertunjukan ini bisa dilakukan berulang-ulang, dengan peran yang ditukar atau cerita yang terus berkembang. Biarkan anak menjadi aktor, sutradara, sekaligus penonton. Selain menghibur, permainan ini memperkuat kemampuan bahasa, ekspresi emosi, dan kerja sama. Bahkan jika kamu hanya duduk jadi penonton, anak akan tetap merasa terlibat dan dihargai karena idenya diwujudkan dalam bentuk nyata.

6. Buat tantangan gerak tubuh seperti ‘misi rahasia’ atau ‘yoga anak’

ilustrasi ibu dan anak berolahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Saat energi anak menumpuk karena gak bisa lari-larian di luar, tubuh mereka tetap butuh penyaluran. Buatlah permainan seperti ‘misi rahasia ninja’ di mana mereka harus merangkak, lompat kecil, atau berjalan di atas garis tanpa menyentuh lantai. Kamu juga bisa memutar video yoga khusus anak, atau membuat gerakan sendiri sambil mengajaknya berpura-pura jadi binatang.

Gerak tubuh yang cukup membantu anak tetap tenang, fokus, dan mengurangi rewel karena bosan. Gak perlu ruang luas, cukup area kecil di ruang tengah dengan karpet atau alas lembut. Selain menyehatkan, aktivitas ini bisa kamu selipkan sebagai bagian dari rutinitas harian saat cuaca gak memungkinkan bermain di luar. Anak jadi tetap aktif tanpa harus menatap layar berjam-jam.

7. Gunakan waktu tenang untuk membaca bersama atau membuat buku cerita sendiri

ilustrasi ibu dn anak membaca (pexels.com/Lina Kivaka)

Jika suasana rumah sudah mulai tenang, gunakan waktu ini untuk membaca buku cerita bersama. Pilih buku dengan gambar menarik dan alur cerita yang memancing rasa ingin tahu anak. Bacakan dengan ekspresi yang hidup, atau biarkan anak bergantian menjadi ‘pembaca’ meski mereka masih menebak gambar. Aktivitas ini mendekatkan secara emosional dan memperkuat bonding antara anak dan orang tua.

Kamu juga bisa ajak anak membuat buku cerita versi mereka sendiri. Cukup sediakan kertas kosong, krayon, dan imajinasi. Mereka bisa menggambar cerita tentang monster hujan, kucing yang takut petir, atau petualangan dibalik pelangi. Buku itu bisa dijilid dan disimpan sebagai kenangan karya saat hari hujan. Di saat teman lain sibuk dengan gadget, anakmu sibuk jadi penulis cerita, keren banget, kan?

Cuaca buruk memang bisa membatasi aktivitas luar, tapi bukan berarti harus menyerah pada gadget sebagai satu-satunya penyelamat. Dengan sedikit kreativitas dan keterlibatan dari orang tua, anak-anak bisa tetap menikmati hari dengan aktivitas yang membangun, menyenangkan, dan penuh makna. Waktu berkualitas seperti ini justru menjadi peluang untuk lebih dekat, lebih kreatif, dan menciptakan kenangan indah di tengah suasana mendung.

Tak perlu peralatan mahal atau ruang luas, cukup ide-ide sederhana yang dieksekusi dengan hati dan semangat bermain. Anak-anak akan belajar bahwa kebahagiaan gak bergantung pada cuaca atau teknologi, tapi bisa tumbuh dari hubungan yang hangat dan aktivitas yang melibatkan rasa. Jadi, saat hujan turun, siapkan selimut, camilan, dan semangat bermain. Karena hari mendung pun bisa jadi sangat cerah, di dalam rumah yang penuh tawa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy