Peluncuran Buku "Dinda Tidak Rewel Lagi" karya Atalia Praratya (dok. IIBF 2022)
"Menurut saya, sebuah buku harus punya pesan yang kita sampaikan dan mampu mengubah seseorang dari tidak mau menjadi mau atau tidak tahu menjadi tahu," kata perempuan yang baru saja lulus pendidikan Doktoral ini.
Buku ketiganya berjudul "Dinda Tidak Rewel Lagi" menjelaskan fenomena anak-anak yang rewel. Melalui bukunya, Atalia ingin menanamkan kebiasaan baik agar anak belajar mengelola emosinya sendiri.
"Dia harus tahu orangtua punya alasan kenapa dia harus menunda apa yang dia inginkan," lanjutnya.
Selain Atalia, hadir pula psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi., Psikolog, yang memaparkan bahwa tantrum merupakan bentuk ekspresi emosi dari anak dengan melakukan aksi fisik seperti menangis, melempar barang, guling-guling, hingga berteriak.
Menurut Vera, tantrum disebabkan oleh berbagai macam faktor. Kelelahan, lapar, haus, atau kelamaan menunggu, bisa menjadi pemicu tantrum. Namun, Vera mengingatkan bahwa tantrum merupakan hal yang wajar terjadi di usia 1,5-6 tahun.