Sebagai orangtua, tentu ingin agar anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan mampu memotivasi dirinya sendiri. Namun, ada kalanya orangtua, tanpa sadar, membentuk pola pikir anak yang dikenal sebagai reward mentality di mana anak hanya termotivasi untuk melakukan sesuatu jika ada imbalan yang diberikan.
Misalnya, anak mau membereskan mainan hanya jika dijanjikan hadiah atau uang jajan tambahan. Pola ini mungkin terlihat efektif di awal, tetapi dalam jangka panjang bisa menghambat perkembangan karakter anak.
Lalu, bagaimana cara menghindari reward mentality? Berikut adalah lima tips yang bisa diterapkan untuk membangun motivasi intrinsik pada anak, sehingga mereka melakukan hal-hal baik dengan kesadaran sendiri, bukan karena imbalan semata.