Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ART (pexels.com/Liliana Drew)

Intinya sih...

  • PRT harus jujur dan profesional dalam pekerjaannya, karena akan berada di ruang pribadi keluarga.
  • Perhatikan lembaga penyalur PRT yang legal, reputasinya baik, dan menyediakan masa percobaan atau garansi penggantian PRT.
  • Lakukan wawancara langsung dengan calon PRT, minta kontak mantan majikan, dan berikan masa percobaan 1-2 bulan untuk mengenali karakternya.

Punya pekerja rumah tangga (PRT) yang bisa diandalkan tentu jadi dambaan banyak orang. Apalagi buat keluarga baru yang punya banyak aktivitas padat di luar rumah. Kehadiran PRT bisa sangat membantu meringankan beban pekerjaan rumah, mulai dari bersih-bersih, memasak, bahkan menjaga anak. Memilih PRT bukan sekadar soal siapa yang bisa kerja cepat atau rajin.

Kejujuran dan profesionalisme jadi dua kualitas utama yang harus kamu perhatikan. Sebab, PRT akan berada di dalam ruang pribadi kehidupan keluargamu. Masalahnya, menemukan PRT yang baik itu gak mudah. Cerita soal ART yang kabur, mencuri, atau bahkan berbohong soal identitasnya masih banyak terjadi. Ada lima tips yang bisa kamu perhatikan sebelum menerima PRT untuk bekerja di rumah. Simak penjelasannya sebagai berikut!

1. Gunakan jasa penyalur terpercaya

ilustrasi berbicara (unsplash.com/wocintechchat)

Kalau kamu memilih mencari PRT lewat jasa penyalur, pastikan lembaganya memang legal, punya reputasi baik, dan sudah berpengalaman. Jangan asal ambil dari penyalur yang cuma kamu lihat iklannya di media sosial atau grup WhatsApp. Apalagi tanpa melakukan riset lebih dalam. Lembaga yang resmi biasanya sudah melakukan proses seleksi, pelatihan, dan verifikasi data calon PRT dengan benar.

Kamu juga bisa minta surat referensi atau catatan pekerjaan sebelumnya jika ia pernah bekerja sebelumnya. Penyalur profesional biasanya juga menyediakan masa percobaan atau garansi penggantian PRT jika dalam waktu tertentu kamu gak cocok dengannya. Ini sisi positif yang bisa mengurangi risiko kamu menyesal di kemudian hari.

2. Lakukan wawancara dengan teliti

ilustrasi interview kerja (unsplash.com/punttim)

Meskipun direkomendasikan oleh orang lain atau penyalur, kamu tetap perlu melakukan wawancara langsung dengan calon PRT. Di momen ini, kamu bisa mengamati caranya menjawab, bagaimana bahasa tubuhnya, dan apakah ia terlihat nyaman saat diajak bicara. Ini juga jadi kesempatan bagus untuk menanyakan pengalaman kerja sebelumnya.

Cari tahu alasannya berhenti dari tempat lama, serta hal-hal yang membuat ia nyaman atau tidak saat bekerja. Wawancara ini juga penting untuk memperjelas ekspektasi kamu. Misalnya, apakah PRT bersedia menginap, apa saja tugasnya, jam kerja, hari libur, hingga bagaimana aturan rumahmu. Semakin terbuka komunikasinya sejak awal, semakin kecil kemungkinan terjadi salah paham di kemudian hari.

3. Perhatikan referensi dan latar belakangnya

ilustrasi berbicara (pexels.com/august-de-richelieu)

Jangan ragu untuk minta kontak dari majikan sebelumnya dan lakukan verifikasi. Bertanya langsung ke mantan majikan bisa memberimu gambaran tentang karakter, etika kerja, dan kejujuran si PRT. Kalau dia pernah bekerja cukup lama di satu tempat, itu bisa jadi pertanda bahwa dia bisa dipercaya dan punya loyalitas.

Kalau kamu merekrut PRT yang belum pernah bekerja sebelumnya, kamu bisa minta KTP asli atau dokumen identitas lainnya, termasuk nomor kontak keluarga atau kerabat terdekatnya. Catat semua informasi penting, dan simpan baik-baik sebagai langkah antisipasi kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di kemudian hari.

4. Mulai dengan masa percobaan

ilustrasi membersihkan rumah (pexels.com/ Liliana Drew)

Memberikan masa percobaan selama 1–2 bulan bisa membantumu mengenali karakter dan performa kerja PRT secara lebih jelas. Dalam masa ini, kamu bisa melihat apakah ia benar-benar jujur, inisiatif, rajin, dan sesuai harapanmu atau tidak. Masa percobaan ini juga memberi ruang bagi PRT untuk beradaptasi dengan lingkungan rumah dan cara kerja yang kamu terapkan.

Gunakan waktu ini untuk membangun komunikasi yang baik, ajarkan kebiasaan rumah tangga sesuai dengan preferensimu. Serta evaluasi sikap dan kepribadiannya dari hal-hal kecil. Misalnya, bagaimana ia merespons tugas baru, atau bagaimana reaksinya jika melakukan kesalahan. PRT yang jujur biasanya akan terbuka dan mau belajar jika ditegur.

5. Ciptakan lingkungan kerja yang manusiawi

ilustrasi membersihkan rumah (pexels.com/rdne)

PRT juga manusia yang punya kebutuhan, emosi, dan rasa lelah. Kalau kamu ingin punya PRT yang loyal dan jujur, maka penting juga untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan manusiawi. Hormati privasinya, perlakukan dengan adil, dan jangan berlebihan dalam memberi tugas yang tak masuk akal.

Jangan lupa berikan waktu istirahat yang cukup dan hari libur sesuai kesepakatan. Komunikasi juga sangat penting, terutama kalau kamu curiga terhadap sesuatu, bicarakan baik-baik tanpa langsung menuduh. Dengan hubungan yang sehat antara majikan dan PRT, kepercayaan akan tumbuh secara alami. Kamu pun bisa merasa lebih tenang meninggalkan rumah dalam tanggung jawabnya.

Memilih PRT memang bukan urusan sepele. Kamu bukan cuma mencari pembantu, melainkan orang yang akan terlibat langsung dalam keseharianmu dan keluargamu. Jadi, jangan sampai salah memilih, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team