ilustrasi pasangan (pexels.com/Jack Sparrow)
Lantaran ayah tak pernah mengalami menstruasi, tentu banyak hal yang belum benar-benar dimengerti tentang periode ini. Seperti ayah selama ini mengira darah menstruasi hanya sedikit, padahal bisa keluar banyak di hari kedua dan ketiga menstruasi hingga perlu berkali-kali ganti pembalut dan bikin tubuh lemah. Atau, ayah mengira bulan depan anak pasti kembali haid layaknya perempuan dewasa.
Padahal, sering kali menstruasi pada anak gak langsung teratur. Setelah datang bulan pertama, ia dapat tidak mengalaminya selama beberapa bulan. Selain ayah perlu banyak membaca artikel tentang menstruasi pada anak, sering-sering pula mendiskusikannya dengan istri.
Istri sudah sangat berpengalaman tentang hal ini. Walaupun istri dapat mendampingi anak dengan baik menghadapi menstruasi pertamanya, ayah tetap harus tahu banyak termasuk tanda-tanda haid akan segera datang. Dengan begitu, ayah bisa lebih memahami apa yang dirasakan anak perempuan dari menjelang sampai berakhirnya menstruasi serta kebutuhan-kebutuhannya.
Di usia berapa pun anak perempuan mengalami haid, cepat atau lambat ini akan terjadi juga. Ayah gak boleh menunda-nunda belajar tentang hal tersebut. Jadilah pria siaga tidak hanya ketika istri hamil, melainkan juga saat anak perempuan datang bulan.