Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret partisipan BASF Kids' Lab 2024. (Dok. BASF)
Potret partisipan BASF Kids' Lab 2024. (Dok. BASF)

Intinya sih...

  • Anak-anak bisa diajak eksplorasi sains di rumah dengan tips dari Presiden Direktur BASF Indonesia.
  • Program "Kids' Lab" mengajak anak melakukan eksperimen kimia menarik dan interaktif, serta memperkenalkan aplikasi ProtAct17 untuk eksperimen virtual.
  • Orangtua dapat menggunakan story telling dan kelas online untuk mengarahkan minat anak pada bidang sains sejak dini.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sejak dini, anak-anak sering menunjukkan minat dan bakat melalui aktivitas sederhana. Sayangnya, banyak dari momen ini terlewatkan karena orangtua mungkin belum tahu cara tepat untuk mendukung dan menyalurkan minat tersebut.

Terutama jika si kecil menunjukkan ketertarikan pada bidang akademik seperti sains, banyak orangtua sering kali merasa kebingungan mencari cara sederhana yang tepat untuk mendukung minat tersebut. Padahal, kegiatan sains bisa dilakukan di rumah karena banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang sebenarnya mengandung unsur-unsur ilmiah. 

Orangtua tak perlu bingung. Yuk, simak tips seru dari Dr. Christofer Arisandy, Presiden Direktur BASF (Badische Anilin- und Soda-Fabrik atau Pabrik Anilin dan Soda Baden) Indonesia tentang cara asyik buat mengajak anak eksplorasi sains di rumah!

1. Bisa ajarkan sains sederhana kepada anak lewat masalah sehari-hari di sekitarnya

(Kiri) Beffy Saskia, Media Relations BASF dan (kanan) Dr. Christofer Arisandy, Presiden Direktur BASF Indonesia saat press conference Kids' Lab. 13 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kimia, BASF menyelenggarakan event tahunan dengan nama "Kids' Lab" yang mengajak anak melakukan eksperimen kimia dengan cara yang menarik dan interaktif. Pada tahun ini, BASF mengambil tema “Water Wonderland: A Chemistry Adventure” yang mengajarkan para peserta untuk memahami pentingnya menjaga kebersihan air lewat eksperimen menarik.

“Kids’ Lab merupakan salah satu wujud nyata komitmen BASF dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan melalui pendidikan sains. Program ini juga menjadi wacana untuk kita mewujudkan rasa ketertarikan anak di dunia sains sejak dini dan menunjukkan bahwa sains itu merupakan hal yang menyenangkan,”  ucap laki-laki yang akrab disapa Chris saat press conference Kids' Lab di area Jakarta Selatan (13/09/2024).

Sesuai dengan temanya, tahun ini terdapat tiga eksperimen dalam satu sesi, yakni:

  1. Lava Lamp: mengajarkan anak mengenai perbedaan massa jenis antara minyak dan air yang tidak menyatu. Membawa isu lingkungan yang melihat adanya kontaminasi minyak dalam air.
  2. Activated Charcoal: anak belajar caranya memurnikan air secara sederhana dengan bubuk arang dan kertas filter yang dapat menyerap air kotor. Eksperimen ini juga mengajarkan anak cara untuk mencari solusi untuk memurnikan air di alam.
  3. Salt Water Density Rainbow Tower: fun dan menarik, anak diajarkan cara membedakan kepadatan air lewat kandungan garam di dalamnya. Melalui eksperimen ini, anak-anak akan belajar membuat pelangi dari air dan takaran garam yang berbeda.

Tentunya, tiga eksperimen ini juga dapat dilakukan di rumah dengan cara dan bahan-bahan yang sederhana. Dengan waktu percobaan yang singkat, orangtua juga bisa dengan mudah mengajarkannya di rumah!  

2. Bisa juga dilakukan dengan cara story telling yang menarik perhatian anak

Potret partisipan Kids' Lab saat acara berlangsung, bereksperimen membuat pelangi . 13 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Untuk menangkap fokus anak, orangtua tentunya perlu cara kreatif agar anak fokus dalam jangka waktu yang cukup panjang. Nah, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah story telling, teknik andalan bagi orangtua yang ingin mengajarkan sains pada anak secara lebih menyenangkan. 

"Selain mengajak anak untuk bereksperimen secara interaktif, kami juga menggunakan cara story telling. Hari ini misalnya, anak-anak diajarkan mengenai air dengan mengambil cerita dari tokoh hewan yang menghibur," tutur ⁠Beffy Saskia selaku Corporate Affairs Manager. 

Cara ini pun bisa dicontoh oleh orangtua untuk mengajarkan sains bagi anak, terutama bagi anak yang masih berusia dini. Tidak hanya dapat membuat anak berpikir lebih kritis untuk mencari solusi, cara ini pun juga bermanfaat untuk menanamkan sifat inisiatif bagi anak ketika mereka dihadapkan dengan masalah. 

"Dengan story telling, anak-anak juga akan lebih mudah mencerna dengan lagu-lagu yang diputar. Untuk sesinya juga tidak harus dilakukan lama-lama. Cukup 30 menit, anak-anak dapat belajar dengan lebih fun, tetapi juga tidak melelahkan," ungkapnya. 

3. Anak suka main handphone? Orangtua bisa memanfaatkan waktu screen time dengan pembelajaran online

(Kiri) Beffy Saskia, Media Relations BASF dan (kanan) Dr. Christofer Arisandy, Presiden Direktur BASF Indonesia saat press conference Kids' Lab. 13 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Pada tahun ini, Kids' Lab pun mencoba cara baru untuk memperluas wawasan sains kepada anak. Melalui metode hybrid, BASF juga memperkenalkan aplikasi ProtAct17, sebuah platform edukasi interaktif untuk anak-anak melakukan eksperimen kimia secara virtual yang dapat diakses melalui aplikasi pada ponsel pintar.

"Di aplikasi ini, terdapat berbagai macam topik, seperti topik tentang udara, air, atau limbah yang bisa disesuaikan dengan ketertarikan masing-masing. Dengan menggabungkan kegiatan offline dan online, kami juga berharap dapat menjangkau lebih banyak lagi anak-anak di seluruh Indonesia dan menginspirasi mereka untuk menjadi generasi penerus yang inovatif di masa depan," pungkas Dr. Chris.  

Selain itu, aplikasi ini juga memiliki 8 subtopik mengenai keberlanjutan yaitu udara (air), makanan (food), air (water), keanekaragaman hayati (biodiversity), belanja (shopping), limbah (waste), transportasi (transport), dan energi (energy). Adapun aplikasi ini juga bisa menjadi opsi lain bagi orangtua untuk memberikan hiburan dan edukasi bagi sang anak, selain dari aplikasi YouTube. 

4. Ajak anak ke event sains yang bisa diikutinya bersama teman seumurannya

Potret para partisipan saat BASF Kids" Lab. 13 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Melalui program tahunan Kids' Lab, BASF menargetkan anak-anak kelas 4-6 SD sebagai partisipan utama. Program ini diselenggarakan secara offline dan terbuka bagi publik yang ingin mendaftarkan anak-anak mereka untuk berinteraksi dengan teman sebaya dalam suasana belajar yang seru dan edukatif.

"Target program ini disasar untuk anak SD dengan umur 7-12 tahun. Adapun per sesinya dibuka sebanyak 100 anak yang berbeda setiap tahunnya, tergantung pada venue yang dipilih," ujar Dr. Christofer. 

Namun, bagi orangtua yang tidak bisa menghadirkan anak-anak secara langsung, BASF menyediakan opsi kelas online. Melalui kelas ini, anak-anak tetap dapat melakukan eksperimen di rumah dengan bantuan informasi lengkap mengenai perlengkapan yang dibutuhkan, sehingga mereka tetap bisa merasakan pengalaman belajar yang menyenangkan dari Kids' Lab.

5. Tidak boleh lupa, komunikasi juga menjadi kunci bagi orangtua untuk tahu minat anak!

Potret salah satu partisipan BASF Kids' Lab. 13 September 2024. (IDN TImes/Hani Safanja)

Adapun orangtua bisa mengarahkan anak mengenai minat dan bakat yang disukainya sejak dini. Cara utama dan yang paling terpenting adalah orangtua bisa berkomunikasi secara terbuka dan mengarahkan anak. 

"Selain dengan anak, orangtua juga bisa bertanya kepada sang guru untuk tahu anak secara lebih dalam, baik di rumah, maupun di sekolah, karena terkadang anak akan lebih terbuka dengan teman sebayanya di sekolah," tutup Beffy Saskia.

Tidak hanya mendaftarkan anak untuk mengikuti program sains yang disukai, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan orangtua adalah bertanya mengenai perasaan dan feedback anak setelah ia selesai mengikuti program tersebut. 

Itu dia cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mewadahi minat anak di bidang sains. Untuk info lebih lanjut, orangtua dapat mengecek program Kids' Lab di laman BASF di Facebook agar tidak kelewatan program tahunan ini!  

Editorial Team