ilustrasi memakai popok (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Jika baju yang dipakai terlalu rumit untuk dilepas, anak akan kesulitan belajar toilet training. Jadi ketika memulai toilet training, kurangilah baju yang digunakan anak. Bahkan melansir Motherly, anak disarankan cukup menggunakan celana dalam saja. Tanpa popok, tanpa celana luar.
Kenapa begitu? Karena perasaan buang air kecil atau besar di popok dan celana dalam itu berbeda. Anak akan merasa basah dan tidak nyaman, sehingga membuatnya cepat untuk transisi pergi dari popok ke toilet. Namun apakah cara ini akan membuat rumah berantakan dan kotor? Tentu saja!
Meski akan berantakan dan kotor, tetap jangan marahi anak. Ingat ini semua masih proses belajarnya. Saat anak buang air kecil atau besar di suatu tempat yang bukan kamar mandi, orangtua perlu mengatakan, "Yay, kamu sukses pipis. Lain kali kita coba pipisnya di kamar mandi, ya." Dan ingat, jangan pernah meninggalkan anak sendiri di masa-masa ini. Supaya orangtua juga bisa paham tandanya anak ingin ke kamar mandi.
Mengajarkan toilet training itu tak mudah. Namun pada akhirnya, semua orang pasti akan menggunakan toilet. Karena itu, sebaiknya jangan membuat masa pembelajaran toilet training ini jadi menyeramkan. Tunggu tanda kesiapan dari anak. Ketika anak sudah siap, prosesnya akan cepat, kok!