ilustrasi adik kakak (pexels.com/cottonbro studio)
Jika kamu menyadari adanya tanda-tanda di atas dalam hubungan dengan saudaramu, jangan khawatir. Masih ada cara untuk mengatasinya, kok. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba:
- Ekspresikan perasaanmu
Cobalah bicara dengan saudaramu dalam suasana yang tenang dan aman. Sampaikan perasaanmu tanpa menyalahkan, misalnya dengan mengatakan, "Aku merasa kecewa ketika kamu melakukan itu." Dengan begitu, kamu membuka ruang untuk komunikasi yang lebih baik. - Tetapkan batasan
Menurut para ahli, menetapkan batasan yang jelas adalah langkah penting untuk melindungi diri dari dampak negatif hubungan yang toksik. Misalnya, kamu bisa menentukan hal-hal apa saja yang gak ingin kamu toleransi lagi, seperti kritik yang merendahkan atau manipulasi finansial. - Pertimbangkan bantuan profesional
Apabila hubungan kalian sangat sulit diperbaiki, mencari bantuan dari terapis bisa menjadi solusi yang baik. Seorang terapis keluarga bisa membantu kalian mengeksplorasi akar permasalahan dan mencari cara untuk memperbaiki hubungan. - Gak apa-apa untuk menjauh
Dalam beberapa kasus, menjaga jarak dari saudara bisa menjadi pilihan terbaik untuk kesehatan mentalmu. Menurut Dr. Jamie, ketika upaya memperbaiki hubungan gak berhasil dan perilaku toksik terus berlanjut, penting untuk mendahulukan kesejahteraanmu.
Hubungan dengan saudara kandung bisa menjadi salah satu hubungan yang paling berarti dalam hidup, tetapi juga bisa menjadi sumber stres jika bersifat toksik. Mengenali ciri-ciri toxic sibling relationship adalah langkah pertama untuk melindungi dirimu.
Ingat, kamu berhak untuk memiliki hubungan yang sehat dan suportif. Jangan ragu untuk mengambil langkah yang diperlukan demi kesehatan mental dan kebahagiaanmu!