Ilustrasi kecewa pada pasangan (Pexels.com/Alex Green)
Manusia itu pada dasarnya butuh diakui dan didengarkan. Jadi wajar banget kalau seseorang merasa kesal bahkan marah besar saat dirinya diabaikan dalam percakapan, keputusan, atau momen penting. Apalagi kalau hal itu terjadi berulang-ulang.
Rasa diabaikan bisa bikin kita merasa gak penting, gak dihargai, dan gak layak. Kalau dibiarkan terus-menerus, emosi yang tadinya cuma kecewa bisa berubah jadi amarah. Apalagi kalau orang-orang di sekitar malah meremehkan reaksi kita, atau bilang, “Kamu baper banget sih.”
Nah, dari situ bisa muncul ledakan emosi yang seolah tiba-tiba, padahal akarnya udah numpuk lama. Banyak konflik keluarga, pertemanan, bahkan hubungan asmara, berawal dari rasa gak dianggap ini. Jadi kalau kamu sering merasa gitu, penting juga buat belajar menyampaikan perasaanmu sebelum emosi keburu meledak.
Emosi itu bagian alami dari diri kita, dan dalam situasi sosial tertentu, wajar banget kalau kamu merasa gak bisa menahannya. Tapi mengenali momen-momen yang bikin kita rentan meledak bisa jadi langkah awal buat mengelola emosi dengan lebih bijak. Jangan langsung menyalahkan diri sendiri kalau pernah kehilangan kendali. Justru, makin kita sadar sama pemicu emosi kita, makin besar peluang kita buat bertumbuh dan belajar jadi pribadi yang lebih stabil. Jadi, yuk mulai kenali emosi kita sendiri sebelum nyalahin orang lain!