Dulu, ketika aplikasi Instagram baru diciptakan, awalnya medial sosial yang satu ini digunakan sebagai tempat berbagi memori dengan orang-orang di sekitar kita. Bisa dibilang sebagai scrapbook digital.
Tapi belakangan hingga tahun 2018 ini, instagram sudah terasa berubah arahnya. Instagram seperti menjadi tempat yang membuatmu harus berbagi hal-hal yang instagramable.
Di atas segalanya, kita jadi merasa harus mencapai jumlah likes tertentu sebagai standar kebahagiaan kita. Belum lagi kita jadi punya kecenderungan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain, yang diakui atau tidak, punya kontribusi terhadap rasa frustasi dan perasaan tidak cukup terhadap diri sendiri.
Bahkan menurut penelitian, sudah tebukti meningkatkan tingkat depresi kaum milenial.
Daripada terlalu peduli tentang Instagram dan berapa banyak likes yang kamu dapatkan di foto terbaru kamu, inilah hal nyata yang lebih penting untuk kamu perhatikan dan lakukan.