Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
sesi Editor's Talk IWF 2021 (dok. IDN Times)
sesi Editor's Talk IWF 2021 (dok. IDN Times)

Hadir sebagai wadah karya bagi kaum milenial dan generasi Z, IDN Times Community juga menyuguhkan berbagai kelas menarik untuk penulisnya. Banyaknya isu-isu yang beredar, Editor IDN Times Community turun langsung menjawab berbagai problematika dan desas-desus yang sering dipertanyakan oleh Community Writers.

Sesi Indonesia Writers Festival 2021 bertajuk Editor's Talk: Mitos dan Fakta Community Writers yang diselenggarakan pada Rabu (27/10) ini diharapkan dapat meluruskan mitos-mitos dan memberikan fakta yang jelas bagi penulis.

Berikut ini jawaban serta tips dan trik dalam menulis artikel di IDN Times. Hati-hati termakan mitos!

1. Boleh gak sih mengirim artikel Life tapi berdasarkan pengalaman pribadi dan bagaimana agar tulisan gak terkesan jadi opini?

Editor IDN Times Community, Merry Wulan (youtube.com/IDN Times)

Merry Wulan menegaskan bahwa menulis artikel topik Life berdasarkan pengalaman pribadi sangat diperbolehkan. Tentunya, artikel ini lebih relatable bagi pembaca karena bisa jadi audiens juga mengalami hal serupa.

Namun, editor kanal Life ini juga gak lupa mengingatkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tulisan gak terkesan menjadi opini. Konten yang share-able dan gak hanya bisa dikonsumsi secara pribadi menjadi salah satu kunci.

Tips penting lainnya yakni artikel diimbangi dengan adanya fakta ataupun studi dan dapat menginspirasi pembaca.

2. Pembahasan apa saja yang bisa ditulis di kanal Sport?

Editor IDN Times Community, Gagah N. Putra (youtube.com/IDN Times)

Umumnya kanal Sport berisi konten-konten yang berupa hasil pertandingan berbagai macam olahraga. Padahal, menurut editor kanal Sport ini, ada banyak hal yang bisa dijadikan pilihan untuk menulis artikel Sport.

Selain trivia menarik tentang dunia olahraga, Gagah menyebutkan beberapa rekomendasi lain yang bisa ditulis. Misalnya cerita inspiratif di balik kehidupan atlet, berbagai analisis, hingga artikel in-depth seputar keolahragaan.

3. Common mistake apa yang biasa ditemukan dalam artikel News World dan bagaimana solusinya?

Editor IDN Times Community, Siantita Novaya (youtube.com/IDN Times)

Menulis artikel News World memang dibutuhkan ketelitian ekstra. Pasalnya, konten tidak misleading dan informasi jelas menjadi poin utama yang pantang diabaikan. Editor kanal News World, Novaya, menegaskan bahwa dalam menulis artikel jangan hanya mengedepankan kecepatan, tapi juga kelengkapan isi dan teliti.

Sumber gambar yang digunakan pun harus tepat dan sesuai konteks. Berikan caption yang menerangkan waktu, tempat, dan perkara apa dengan jelas. Perhatikan juga sumber referensi, carilah rujukan yang berbahasa internasional yakni bahasa Inggris. Beberapa hal tersebut merupakan solusi dari kesalahan umum yang sering terjadi.

4. Pembahasan apa saja yang lagi ramai alias banyak pembaca di kanal Food?

Editor IDN Times Community, Naufal Al Rahman (youtube.com/IDN Times)

Makan dan makanan merupakan sesuatu yang jelas dibutuhkan masyarakat. Naufal, editor kanal Food di IDN Times Community menegaskan bahwa saat bepergian pun mereka begitu memerhatikan aspek makanan.

Rekomendasi menu makanan dan tempat makan menjadi topik-topik yang kerap disukai oleh pembaca. Gak hanya itu, pembahasan seputar berbagai makanan lokal atau legendaris di Indonesia juga ramai diminati audiens.

5. Boleh gak ya menulis artikel berisi resep buatan sendiri?

Editor IDN Times Community, Febrianti Diah (youtube.com/IDN Times)

Tentu saja editor kanal Food ini menegaskan bahwa menulis resep buatan sendiri sangat diperbolehkan. Bahkan artikel berisi resep berdasarkan pengalaman pribadi begitu disarankan oleh editor.

Febrianti mengungkapkan bahwa resep hasil buatan pribadi memiliki keunggulan tersendiri. Foto jepretan lebih orisinil, resep unik karena gak monoton, dan gak biasa ditemukan di internet menjadi alasannya.

6. Bisa gak sih Community Writers di IDN Times men-submit tulisan fiksi?

Editor IDN Times Community, Yudha Viktor (youtube.com/IDN Times)

Selain mendistribusikan artikel-artikel non-fiksi, IDN Times juga menyuguhkan berbagai konten fiksi. Community Writers tentu bisa mengirim submission hasil karya fiksinya di IDN Times Community.

Salah satu editor tulisan fiksi menyampaikan bahwa karya cerita pendek dan puisi bisa jadi pilihan dalam menulis di kanal fiksi. Meski tulisan bersambung seperti novel juga boleh di-submit, Yudha menyarankan agar penulis mencoba yang lebih sederhana terlebih dahulu seperti cerpen atau puisi.

7. Gimana cara editor memilih artikel dengan topik sama tapi gaya bahasa berbeda?

Editor IDN Times Community, Izza Namira (youtube.com/IDN Times)

Gak menutup kemungkinan, terdapat lebih dari satu artikel yang dikirim dengan pembahasan sama tapi penulisnya berbeda. Hal ini kerap terjadi saat ada peristiwa yang sedang ramai diperbincangkan. Beda penulis beda gaya bahasa. <eskipun demikian, editor perlu menyeleksi tulisan mana yang lebih layak untuk diterbitkan.

Izza, salah satu editor kanal Korea menyampaikan bahwa kecepatan waktu saat submit, isi yang paling lengkap, dan akurasi konten merupakan pertimbangannya. Mana yang lebih enak dibaca juga menjadi indikator dalam memilih artikel.

8. Editor paling kesal saat menerima atau mengedit artikel yang seperti apa?

Editor IDN Times Community (youtube.com/IDN Times)

Menerima tulisan hasil copas (copy-paste) atau plagiat dari pihak lain merupakan sesuatu yang paling membuat editor-editor kesal. Meski hanya satu kalimat atau beberapa patah kata, editor bisa tahu apakah artikel itu plagiarisme atau tidak. Hal menyebalkan tersebut masuk dalam kesalahan tak termaafkan oleh editor.

Konsekuensinya, penulis bisa di-blacklist alias submission-nya gak akan dilirik lagi oleh editor. Editor mengungkapkan bahwa kepercayaan haruslah dibangun sejak awal. Jadi, jangan coba-coba untuk merusaknya ya.

9. Pembahasaan apa yang bisa dan tidak bisa di-submit di kanal Korea IDN Times?

Editor kanal Korea di IDN Times Community (youtube.com/IDN Times)

Ada tiga segmen yang terdapat pada kanal Korea di IDN Times, di antaranya K-Pop, K-Drama, dan K-News. Banyak hal yang bisa dibahas di kanal terbaru milik IDN Times ini. Salah satu yang mempunyai banyak pembaca adalah trivia-trivia menarik seperti rekomendasi drama atau harga outfit yang digunakan artis dan idol Korea.

Editor kanal Korea, Zahrotustianah mengingatkan bahwa tidak disarankan membuat artikel yang berisi satu artis saja (biasanya hanya mengungkap biodata), apalagi saat gak terjadi peristiwa terkini apa pun. Selain itu, tulisan seperti adu gaya atau adu pesona juga gak lagi diterima karena sudah dianggap out of topic.

10. Apa benar editor gak mengecek lagi hasil revisi artikel yang terlambat dikirimkan?

sesi Editor's Talk IWF 2021 (youtube.com/IDN Times)

Jawabannya adalah relatif, tapi tetap berpotensi untuk diabaikan. Beberapa topik gak terlalu masalah jika hasil revisinya dikirim terlambat atau lebih dari 24 jam. Meskipun demikian, penulis diharapkan tetap disiplin dan cepat tanggap terhadap artikel yang ditulis.

Namun sayangnya, ada topik yang sangat memerhatikan waktu tayangnya. Misalnya pembahasan berita terkini karena umumnya konten tersebut gak berlaku lama alias pembaca membutuhkan informasi pada saat itu juga.

11. Beberapa mitos dan fakta yang beredar dan kerap bikin penulis was-was

sesi Editor's Talk IWF 2021 (youtube.com/IDN Times)

Selain tentang hasil revisi yang terlambat dikirimkan tersebut, beberapa mitos dan fakta ini juga kerap dipertanyakan oleh Community Writers di IDN Times. Karena itu, penting bagi penulis untuk mengetahui kebenaran di balik desas-desus yang beredar.

Isu-isu tersebut di antaranya:

  • Submit pagi lebih cepat dinotis ketimbang malam, jawabannya adalah mitos. Kesempatan dinotis pun beragam, bisa saat pagi, siang, sore, atau malam.
  • Editor gak pernah tidur juga merupakan mitos. Namun, gak menutup kemungkinan editor akan mengesampingkan istirahat demi me-review artikel.
  • Editor punya penulis ‘kesayangan’ dan yang dilihat pertama kali adalah nama penulisnya. Itu mitos, karena yang dilirik terlebih dahulu adalah judul artikelnya, apakah menarik dan layak atau tidak.
  • Terindikasi plagiarisme akan di-blacklist merupakan fakta. Bagi editor, gak ada kesempatan kedua meski penulis ‘hanya’ pernah sekali melakukannya.

Selain memahami berbagai penjelasan di atas, simak juga catatan revisi ataupun alasan reject dari editor yang diterima. Jadikan sebagai pengingat untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas. Jika ada yang ingin disampaikan, penulis pun dapat menghubungi Timmy melalui fitur Talk to Us di dashboard IDN Times.

Omong-omong, sudah pernah ‘terhipnotis’ mitos yang mana nih?

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2021. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2021 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 25 hingga 30 Oktober 2021 melalui Zoom, Instagram, dan YouTube channel IDN Times.

IWF 2021 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang, seperti Gina S. Noer, AULION, Zarry Hendrik, Kevindra Soemantri, Sri Izzati, dan masih banyak lainnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team