Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
11 Nama-nama Tembang Macapat dalam Bahasa Jawa, Masih Ingat?

pexels.com/vjapratama
Tembang Macapat merupakan karya sastra warisan leluhur Jawa yang biasa kita jumpai dalam mata pelajaran bahasa Jawa. Macapat tergolong geguritan atau yang dikenal sebagai puisi tradisional Jawa.
Setiap bait macapat memiliki baris kalimat yang disebut guru gatra, setiap gatra memiliki sejumlah suku kata yang disebut guru wilangan, dan berakhir pada bunyi vokal yang disebut guru lagu.
Macapat memiliki sebelas macam tembang yang menjelaskan tahap-tahap kehidupan manusia, mulai dari alam ruh sampai dengan akhir kehidupan di dunia. Berikut penjelasannya!
1. Maskumambang berasal dari kata "mas" yang berarti berharga dan "mambang" atau mengambang. Tembang ini menggambarkan calon bayi yang masih berada di dalam kandungan
pexels.com/Dominika Roseclay
2. Setelah berada di dalam kandungan sembilan bulan, tembang Mijil menceritakan kehadiran sang buah hati yang telah lahir ke dunia
pexels.com/Daria Shevtsova
3. Melalui tembang Kinanthi, layaknya seorang anak yang tumbuh dan berkembang, ia membutuhkan bimbingan dari kedua orang tuanya
pexels.com/Andrea Piacquadio
4. Tahap selanjutnya ialah masa pubertas atau mengalami perubahan fisik dan psikis yang dikisahkan dalam tembang Sinom
pexels.com/周 康
5. Mulai memahami kehidupan hingga timbul Asmarandana atau rasa kasmaran, yaitu dimabuk cinta dan ditenggelamkan dalam lautan kasih
pexels.com/vjapratama
6. Lalu timbul perasaan berkomitmen dalam menyatukan kehidupan rumah tangga yang diceritakan dalam tembang Gambuh
pexels.com/Lee Hnetinka
7. Dhandhanggula menggambarkan kehidupan yang telah mencapai kesejahteraan dan berkecukupan dalam sandang maupun pangan
pexels.com/Vlada Karpovich
8. Sebagai rasa syukur atas kehidupan yang dijalani, muncul rasa ingin berbagi dengan sesama melalui derma atau Durma
pexels.com/Tiger Lily
9. Kian matang dan bersyukur, menyingkirkan hawa nafsu dan angkara murka adalah tahap kehidupan yang diceritakan dalam tembang Pangkur
pexels.com/Abdullah Ghatasheh
10. Megat (pisah) dan ruh (roh) atau Megatruh berarti terpisahnya nyawa dari jasad dan kembali kepada Tuhan sang pencipta
pexels.com/Burst
11. Tahap terakhir ialah Pocung, yaitu jasad yang tertinggal dibungkus dalam balutan kain kafan atau mori menuju liang lahat
pexels.com/Alex Dugquem
Itulah tadi tembang macapat yang menggambarkan tahap-tahap kehidupan manusia. Dari kesebelas tembang di atas, apakah kamu masih ingat dan hafal?
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editorial Team
EditorYeoli Choco
Follow Us